41th Step - Jadi, Salah Siapa?

85 12 2
                                    

Original Writer Zumaseyo
Publisher Keyralaws

41
Jadi, Salah Siapa?

Tentang pernyataan di telepon tadi malam masih membuat Ryujin gelisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tentang pernyataan di telepon tadi malam masih membuat Ryujin gelisah. Bagaimana kalau Hyunsuk hanya main-main? Setelah dirinya menerima Hyunsuk nanti ia akan dibuang gitu aja. Ia khawatir Hyunsuk tipe orang yang seperti itu.

Bis yang Ryujin tumpangi berhenti di depan lampu merah. Ada sebuah motor yang berhenti. Ia terhenyak, motor itu milik Hyunsuk yang hanya menatap depan tanpa tengok kanan kiri. Hanya menunggu lampu lalu lintas kembali hijau.

Jam pertama mata pelajaran kelas 2-3 hari ini adalah olahraga. Semua murid sudah berganti pakaian dan berkumpul di gedung olahraga sekolah, kecuali satu anak.

"Ketua Choi mana?" suara Pak Nickhun mulai terdengar.

Respon kebanyakan yang didapat Pak Nickhun bukanlah jawaban melainkan hanya helaan nafas dari mereka. Lagi-lagi ketuanya terlambat.

Hyunsuk datang saat Pak Nickhun membuka mulut untuk mengatakan sesuatu lagi.

"Nah, darimana aja, Ketua?" tanya Pak Nickhun.

"Maaf, Pak. Mendadak nyasar."

Tentu Pak Nickhun tidak percaya. Setiap alasan keterlambatan Hyunsuk itu tidak masuk akal. Tapi, Hyunsuk mana peduli. Hyunsuk berdiri di depan anggota kelasnya dan mengatur barisan.

Disela-sela barisan, Ryujin terus menatap Hyunsuk yang sama sekali tidak melihat ke arah sini. Oh tidak, Hyunsuk menatapnya namun hanya tatapan dingin beberapa detik.

Jangan dibawa perasaan, Hyunsuk seperti itu karena ini jam pelajaran yang tidak boleh bercanda atau sekadar curi-curi pandang. Berhenti memikirkan obrolan singkat di telepon tadi malam.

Bola basket menjadi praktek olahraga pagi ini. Semua sudah mencari kelompok yang terdiri dari lima orang dengan anggota campuran laki-laki dan perempuan.

Jeongwoo langsung meraih leher Hyunsuk dan Jihoon untuk bergabung membentuk kelompok. Jihoon yang tidak mau berpisah dengan pacarnya langsung menggandeng Yujin agar satu kelompok bersamanya. Otomatis, Yujin juga menarik Ryujin untuk bersamanya. Maka, pas lima orang.

Langkah Hyunsuk menjauh dari kelompoknya.

"Lo mau kemana? Kita udah pas ini," tegur Jeongwoo agak berseru.

"Sekali-kali gue mau saingan sama kalian," sahut Hyunsuk. Tidak masuk akal. Ini bukan pertandingan.

Batin Ryujin langsung merasa ini karenanya. Ini karena Ryujin satu kelompok dengannya.

Entah karena perasaan Ryujin saja atau memang pada dasarnya Hyunsuk adalah anak yang cuek, sikap Hyunsuk agak berbeda hari ini. Ia seperti tidak terlihat di matanya.

Masih SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang