65th - Bus Nomor Dua

38 5 0
                                    

Original Writer Zumaseyo
Publisher Keyralaws

Original Writer ZumaseyoPublisher Keyralaws

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

65
Bus Nomor Dua

Ada dua bus karya wisata kali ini khusus kelas dua.

Sekali lagi Ryujin melihat sekeliling di area parkir bus wisata, siapa tau Hyunsuk berubah pikiran dan memutuskan ikut karya wisata kali ini.

"Ryujin, ayo!" panggil Yujin yang sudah ada di tangga pintu bus nomor dua.

"Iya," Ryujin tersentak. Ia membetulkan tas punggungnya dan mengekori Yujin.

Hendak duduk di sebelah Ryujin, tiba-tiba lengan Yujin ditarik Jihoon dan mendudukkannya di sebelah dirinya.

"Duduk sini aja," ujar Jihoon.

"Tapi, Ryujin..."

"Tuh," tunjuk Jihoon pada Jeongwoo yang memilih mengambil tempat duduk di sebelah Ryujin.

Kepala Ryujin melongok ke belakang tepat Jihoon dan Yujin duduk.

"Gak papa," bisik Ryujin sambil tertawa kecil.

Langsung Jihoon memberi jempol kepada Ryujin karena pengertian.

Lima belas menit setelah semua masuk dan absen, kedua bus itu perlahan jalan keluar meninggalkan area sekolah dan memulai perjalanan menuju wisata yang dimaksud.

Selalu, dalam perjalanan semua anak-anak dalam bus riang bersemangat saat keberangkatan. Liat aja nanti kalau sudah di tengah-tengah, pasti loyo semua.

"Ketua Choi gak ikut, 'kan?" obrol Jeongwoo.

"Kok nanya aku? Sahabatnya 'kan kamu," balas Ryujin.

"Dia gak bilang sesuatu sama kamu?"

Ryujin menggeleng pelan, penasaran, "Dia ada ngomong sesuatu sama kamu? Ngomong apa?"

"Gak ada si. Cuma bilang gak ikut piknik karena males."

Kepala Ryujin mengangguk. Salah satu alasan Hyunsuk tidak ikut karena ada dirinya, pasti. Tapi, sudahlah. Gak perlu mikirin itu, cukup nikmati piknik kali ini aja.

Perjalanan ini memakan waktu empat jam, begitu kata pihak guru. Jadi, anak-anak bisa cukup tidur dan bersantai sebelum nanti sampai pada pukul enam sore. Sesuai perkiraan.

Menjelang pukul lima, dua bus mulai memasuki kawasan pedesaan. Hampir anak terlelap dan tampak lelah, ada juga yang mabuk perjalanan.

Suasana saat berangkat yang ramai dan ceria sangat berbeda sekarang. Tidak ada suara tepukan, sorakan dan nyanyian lagi. Obrolan pun hanya seperlunya.

Berbeda dengan Ryujin yang sedari berangkat hingga sekarang hanya lebih memilih diam. Minum dan nyemil snack sebutuhnya. Ia tidak bisa tidur sama sekali. Entah kenapa. Ia menoleh pada Jeongwoo yang tidur dengan bantal lehernya, mulut menganga dan mendengkur.

Masih SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang