52th Step - Project Kak Hanbin

64 9 3
                                    

Original Writer Zumaseyo
Publisher Keyralaws

52
Project Kak Hanbin

Rasa bersalah jadi menghampiri Ryujin malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasa bersalah jadi menghampiri Ryujin malam ini. Pikirannya terus tertuju pada perkataan Hyunsuk yang mengatakan dirinya egois. Setelah memikirkannya kembali memang dirinya sungguh egois, harusnya ia tidak menentang kesempatan Hyunsuk mendapat tambahan poin guna mengurangi minusnya.

Duh, ia jadi tidak bisa tidur, padahal waktu sudah pukul sebelas. Ia juga tidak belajar untuk mapel besok, mana bisa konsentrasi saat pikiran penuh akan Choi Hyunsuk.

Tok... tok...

"Kakak ganteng pengen masuk."

Ryujin yang sudah berselimut bangun dengan lunglai, membuka pintu dan membiarkan Kak Hanbin masuk tanpa menatap wajahnya. Ia kembali duduk di tepi ranjang.

"Ibu bilang kamu belum makan malem, kenapa?"

"Gak pengen aja," sahut Ryujin datar.

"Galau, ya?"

"Enggak, Kak. Kak Hanbin ke sini cuma nanyain itu?"

"Iya," cengir Kak Hanbin.

"Udah dapet jawaban, 'kan? Aku mau tidur, udah sana pergi."

"Keliatan banget kamu lagi galau. Biar gak galau bantuin kakak aja."

"Gak mau."

"Belum juga tau bantuan apa yang kakak minta, kamu bakal seneng juga. "

"Pasti aneh-aneh."

"Gak. Bantuin kakak bikin tugas. Jadi, komunitas fotografi kampus kakak tuh adain lomba fotografi tema indoor, model cewek. Nah, kamu yang jadi modelnya dan kita pake toko kue ibu. Malam ini juga."

"Tuh, 'kan, aneh-aneh?" ujar Ryujin mengambil selimut hendak kembali tidur.

"Apanya yang aneh? Bagus malah."

Ryujin tidak jadi naik ranjang, "Kenapa modelnya gak Kak Jennie aja? Pasti lebih bagus hasilnya dan kakak bakal lebih seneng."

"Kak Jennie udah ada tugas dari kakak, terus nih kalo dia yang jadi model, aku grogi tau, gemetar. Bisa-bisa malah dapet foto buram lagi. Lagian ini juga buat bikin kamu biar gak galau lagi, lupain bentar masalah kamu yang entah apa itu."

Bener juga, si. Masalah kali ini harusnya jangan dipikirin banget, diemin aja dulu baru bicarain lagi sama Hyunsuk. Ia menatap kakaknya dan sebenarnya masih ragu menerima tawaran kakaknya, "Udah malem, Kak."

"Kalo siang toko masih buka dong. Gak bisa dipake."

"Tapi aku gak bisa dandan, masa wajah kusam gini mau jadi model, si? Terus ntar pake baju apa? Aku gak punya baju bagus."

Masih SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang