22th Step - Hubungan Hyunsuk & Somi

76 9 3
                                    

Original Writer Zumaseyo
Publisher Keyralaws

22
Hubungan Hyunsuk & Somi

Entah apa yang membuat Ryujin tertarik dengan mereka, kaki Ryujin melangkah mendekat dengan hati-hati agar tidak ketahuan oleh mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah apa yang membuat Ryujin tertarik dengan mereka, kaki Ryujin melangkah mendekat dengan hati-hati agar tidak ketahuan oleh mereka. Dari posisinya sekarang ia masih belum bisa mendengar percakapan Hyunsuk dan Somi. Ia hanya bisa melihat raut Somi yang tampak bingung, sesekali menggeleng menanggapi ucapan Hyunsuk yang entah apa itu, sesekali pula mengangguk sebagai respon pada Hyunsuk.

Berlangsung beberapa menit, Somi terlihat menaiki motor Hyunsuk dan mereka pergi entah kemana.

Kemana mereka?

Apa mereka ternyata diam-diam berpacaran? Tapi, bukankah Hyunsuk dan Somi tidak akur di sekolah? Atau tidak akurnya mereka hanya citra yang sengaja mereka bangun agar tidak ada teman-teman sekolahnya tahu?

Ah, gak mungkin.

Tapi, ngapain malem-malem gini mereka saling bertemu dan pergi berduaan?

Bagaimana jika mereka beneran pacaran?

Langkah gontai bahkan hampir menyeret kakinya, Ryujin kembali ke rumah dengan kepala tertunduk.

Bermaksud mencari udara segar, malah ia mendapat hal yang menyesakkan dada.

Bermaksud mencari udara segar, malah ia mendapat hal yang menyesakkan dada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ibuuu...!"

Rengekan Ryujin terdengar sampai ke telinga Ibu Dara yang segera menghampiri anaknya di meja makan. Putrinya sudah selesai sarapan, berseragam rapi, menggunakan tas barunya, siap untuk berangkat sekolah. Tapi, ia malah tampak hampir menangis.

"Kenapa?" tanya Ibu Dara yang memegang serbet dapur.

"Kak Hanbin jahat. Semalem udah janji sama aku buat nganter ke sekolah, tapi sekarang dia malah pergi. Aku bisa telat, Buuu."

Ibu Dara hanya menghela nafas. "Kayaknya Kak Hanbin lupa, deh. Udah daripada kamu tambah telat sekarang kamu cepet sana lari ke halte siapa tau langsung ada bis di sana."

Masih SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang