69th - Nyari Angin

39 5 0
                                    

Original Writer Zumaseyo
Publisher Keyralaws

Original Writer ZumaseyoPublisher Keyralaws

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

69
Nyari Angin

Di saat yang lain sudah tidur, Hyunsuk masih dengan minuman cola di tangannya, berdiri didekat jendela dengan sayup-sayup suara dengkuran Jeongwoo yang berulang-ulang. Ini anak capek banget kayaknya seharian ngabisin energi di piknik kali ini. Mana kadang-kadang dengkurannya berubah jadi suara babi lagi.

Baru saja Hyunsuk hendak menelepon Ryujin, lebih dulu Yujin menelepon.

"Kenapa?"

"Ketua Choi, Ryujin tadi keluar ke minimarket, harusnya sekarang udah balik. Lu bisa susul dia nggak, gue khawatir."

Tanpa menjawab, Hyunsuk menutup sambungan telepon dan bergegas keluar dari penginapan setelah mendapat izin dari guru.

Hanya melewati satu gedung dari penginapan, ia sampai di minimarket yang tampak sepi dan mencari-cari Ryujin. Di setiap celah lorong rak-rak dan setiap sudut ia tidak menemukan Ryujin.

"Mba, tadi ada cewek rambut agak panjang masuk sini gak?" tanya Ryujin pada penjaga kasir.

"Iya, Mas. Belum lama dia keluar," jawabnya setelah beberapa saat berpikir.

Berlanjut, Hyunsuk keluar dari minimarket dan mengarahkan pandangan ke sekitarnya. Harusnya tadi ia berpapasan dengannya bukan kalau benar Ryujin sudah pulang dari minimarket.

Hyunsuk memutuskan mencarinya di jalanan yang berlawanan arah dengan penginapan.

Sementara itu, yang sedang dicari-cari tengah berjalan santai menikmati angin malam yang berhembus dari laut hingga ke jalan raya sepi tepi pantai yang ia lalui. Sudah tidak ada kendaraan yang berlalu di jalan ini. Dengan plastik kecil di tangannya dari minimarket ia terus berjalan dengan tenang, namun pikirannya malah kembali pada perselisihannya tadi dengan Hyunsuk saat permainan piknik berakhir. Tujuan ia jalan-jalan sejenak seperti saat ini adalah ya untuk menenangkan pikiran dari hal-hal seperti tadi.

Tanpa disadari ia berjalan sudah terbilang jauh dari penginapan.

Hingga Ryujin melihat tiga orang laki-laki dewasa tampak usia tiga puluhan tengah bergurau. Dua laki-laki di antaranya duduk pada pembatas jalan, satu lainnya duduk di atas motor.

Kayaknya ia harus puter balik aja deh sebelum ketahuan tiga laki-laki itu. Ia tidak tahu perangai mereka seperti apa, jadi lebih baik baik menghindar.

"Mba."

Duh!

Baru sempat puter badan sudah dipanggil aja.

"Ngapain malem-malem jalan sendirian? Bahaya," ujar salah satu dari mereka.

Jawab gak, ya? Jawab gak, ya? batin Ryujin mulai tidak karuan. Ia tidak berani menoleh pada mereka.

"Saya anterin pulang aja, takut di jalan kenapa-kenapa."

Masih SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang