Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ryujin terjaga dari tidurnya saat waktu menunjukkan pukul dua pagi, sesuai yang dilihatnya di layar ponsel. Ia merapatkan jaket tebalnya dan hati-hati keluar tenda agar tidak membuat Yujin terbangun dari lelapnya tidur.
Satu langkah kaki keluar dan kepalanya sudah nongol ke luar tenda, ia berhenti saat melihat Hyunsuk duduk di depan api unggun seorang diri. Ryujin keluar tenda dan duduk di dekat Hyunsuk.
"Yang lain tidur?" tanya Ryujin setengah berbisik, bermaksud tidak membuat suara yang bisa mengganggu waktu tidur.
Hyunsuk tertawa kecil, "Buat cowok, camping tuh gak asyik kalo dipake tidur. Mereka bertiga lagi ngobrol sambil main Ludo."
"Ludo? Kok gak denger kehebohan mereka?"
"Menghormati yang lagi tidur."
Tidak ada sahutan dari Ryujin lagi, ia hanya menatap kayu-kayu di depannya sedikit demi sedikit di makan api.
"Makasih, tadi udah nolongin dan nemenin gue istirahat pas naik," ucap Ryujin tiba-tiba tanpa mengalihkan fokusnya menatap api menjilat-jilat kayu dan udara.
"Gue cuma gak mau ntar lo pingsan dan malah ngerepotin."
Ryujin tersenyum lemah, "Iya juga."
Bukan ada maksud lain tentu saja, pasti hanya Hyunsuk tidak mau risih dengan hiking yang keganggu. Membuat Ryujin sadar untuk jangan terlalu percaya diri jika ada maksud lain yang melibatkan perasaan.
"Kata lo camping gak seru kalo malemnya tidur. Emang biasanya ngapain aja sambil nunggu pagi?" Ryujin yang penasaran akan hal-hal camping akhirnya melontarkan pertanyaan padanya.
"Kalo camping santai kaya gini paling ngobrol sambil main sampai pagi. Main Ludo di HP sama main kartu misalnya, terus nyanyi-nyanyi," jawabnya. Masih ada nada acuh dalam kalimatnya.
"Wah, tau gitu tadi harusnya bawa gitar, ya?" Ryujin merekahkan senyumnya. Ia beralih mengambil jagung bakar yang masih tersisa di piring dan mulai memakannya.
"Di sini gak boleh bawa gitar sama alat musik lain."
"Kenapa? Bukannya malah asyik, ya? Ngusir sepi juga."
"Biar gak terlalu berisik."
"Oh, mungkin biar kalo ada pendaki lain mereka gak keganggu sama kita. Gitu kali, ya?"
Hyunsuk tidak menjawab dan Ryujin berkesimpulan jawabannya ini benar.
Suasana berubah diam, Ryujin yang setengah melamun sambil memakan jagung bakar pun belum ada tanda-tanda akan melanjutkan percakapan.
