56th Step - Love Language Ala Ketua Kelas

62 9 0
                                    

Original Writer Zumaseyo
Publisher Keyralaws

Original Writer ZumaseyoPublisher Keyralaws

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

56
Love Language Ala Ketua Kelas

"Balik kok gak ngomong dulu?" tanya Hyunsuk meredam pertanyaan-pertanyaan lain yang lebih khusus. Ini bukan saatnya menginterogasi secara penuh. Bisa aja emang Ryujin pulang buat bantu ibunya, bukan karena cemburu atau semacamnya.

"Sejam lagi ibu mau tutup toko, tadi udah diminta buat bantuin," jawab Ryujin sambil menampakkan wajah senyum.

"Aku ikut."

"Boleh," sahutnya setelah beberapa saat berpikir.

Berjalan berdampingan menuju toko tanpa saling mengatakan apapun, hanya sesekali memandang satu sama lain, saling melempar senyum baik-baik saja.

"Eh, Nak Hyunsuk," sapa Ibu Dara melihat Hyunsuk datang bersama putrinya. "Udah makan?"

"Mm..." Kenapa Hyunsuk harus berpikir untuk menjawab padahal baru beberapa saat yang lalu sudah makan malam. "Ada mi gak, Tante?"

"Kita masih punya mi gak si, Sayang?" Ibu Dara balik tanya pada Ryujin.

"Kayaknya masih si," pikir Ryujin. Lalu tersadar akan sesuatu dan menoleh Hyunsuk, "Kamu baru aja makan mau makan lagi?"

"Orang pengen, gak boleh?" balas Hyunsuk tidak peduli.

"Ryujin, masakin deh buat Nak Hyunsuk. Abis itu beres-beres buat tutup toko."

Ryujin melenggang ke arah dapur setelah mengangguk kecil dan meminta Hyunsuk untuk duduk menunggu di salah satu meja.

Kurang dari lima belas menit Ryujin datang dari dapur membawa nampan berisi dua mangkok mi instan dan menyajikannya di hadapan Hyunsuk.

Hyunsuk tertawa mengejek, "Nah, kamu aja sebenernya pengen makan lagi."

"Tadinya emang bikin cuma buat kamu, tapi aku jadi pengen juga," ujarnya sambil menarik kursi dan duduk di depan Hyunsuk.

"Makasih," ucap Hyunsuk untuk setelahnya menyendok kuah mi instan yang masih mengepulkan asap dengan bau khas mi.

Setelah melihat raut puas Hyunsuk menyicip mi, Ryujin tersenyum dan mulai makan mi miliknya.

"Besok berangkat jam berapa?" tanya Hyunsuk di sela-sela makan.

"Ya biasa, lebih awal."

"Sama aku aja."

"Kamu bangunnya aja siang."

"Aku pasang alarm tiap lima menit sekali."

"Percuma," cibir Ryujin. "Ntar juga dimatiin tiap lima menit."

Hyunsuk menghentikan makan dan menatap Ryujin yang tidak jadi menyantap karena menyadari Hyunsuk berhenti makan.

"Terus besok mau naik bis?" tanya Hyunsuk dan Ryujin mengangguk. "Kalo besok aku bener-bener bangun pagi kamu berangkat sama aku."

Masih SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang