39th Step - Bolos

98 14 8
                                    

Original Writer Zumaseyo
Publisher Keyralaws

39
Bolos

Menunggu Hyunsuk di depan gerbang sekolah menjadi kegiatan Ryujin pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menunggu Hyunsuk di depan gerbang sekolah menjadi kegiatan Ryujin pagi ini. Penampilannya serapi mungkin, parfumnya menguar luas sampai ke hidung satpam sekolah yang tengah menjaga di depan gerbang pula.

Setiap anak yang masuk menjadi perhatian Ryujin, siapa tahu dia adalah Hyunsuk.

"Eh, Ryujin, nungguin siapa? Masuk, yuk."

Ryujin menyapa Yujin yang baru datang.

"Gak bareng Jihoon?"

"Gak, dia baru bangun. Bisa telat gue kalo nunggu dia."

"Lo duluan aja, gue nunggu Ketua Choi."

"Ketua Choi? Ya udah oke. Ah, sayang banget, voucher makan dari dia udah habis."

Ryujin hanya tertawa sesaat yang kemudian Yujin akhirnya masuk kelas duluan.

Dua puluh menit terlewati.

Bel masuk berbunyi ketika Jihoon dan Jeongwoo melesat masuk bersama motornya masing-masing dengan terburu. Nyaris saja mereka terlambat.

Mata Ryujin terus mengamati gerbang sekolah, Hyunsuk belum tampak juga. Ya, walaupun dia sering terlambat, tapi ia tetap harap-harap cemas menunggunya. Hari ini motor Hyunsuk dikembalikan Papanya, jadi Hyunsuk kembali bebas kemana saja. Harusnya Hyunsuk bersyukur.

Gerbang sekolah sudah ditutup dan Ryujin juga diminta masuk oleh satpam. Akhirnya ia masuk tanpa melihat Hyunsuk datang.

Hingga pelajaran pertama berlangsung ia juga belum melihat batang hidung crush-nya. Di mana si dia? Masa setelat ini berangkatnya?

Pun istirahat pertama sampai kedua. Ia masih tidak melihat Hyunsuk. Fiks, hari ini dia gak masuk.

"Yaah, kelomangnya beneran mati, Ryu," ujar Yujin yang mengamati bagian dalam rumah kelomang saat mereka di kantin guna makan siang. Bersama juga Jihoon dan Jeongwoo.

"Mati?" Ryujin langsung ikut melongok ke dalam. Ia mengambil kelomang itu dan memeriksanya. Benar, sudah mati.

Makanan di hadapannya ia abaikan dan beralih pada ponsel di atas meja. Mengirim sebuah pesan pada Ketua Choi.

Lo gak masuk kenapa? Kelomang gue mati seperti kata lo.

Terkirim, tapi belum dibaca.

"Ayang, Jeongwoo, Paketu kenapa? Kok gak masuk?" tanya Yujin di sela-sela makannya.

"Gak tau. Gak ngabarin. Ditelepon juga gak dijawab," sahut Jihoon tidak terlalu mempermasalahkan. Sudah biasa Hyunsuk tiba-tiba seperti ini. Sekolah itu sesuai mood dia aja.

Masih SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang