78th - Masih SMA, Masih Remaja (END)

61 2 7
                                    

Original Writer - Zumaseyo
Publisher - Keyralaws

Original Writer - ZumaseyoPublisher - Keyralaws

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

78

Masih SMA, Masih Remaja

"Bener yang ini jawabannya? Kok tadi aku jawabnya bukan gitu?" rutuk Yujin kecewa setelah Ryujin memberitahu dengan bukti buku di depan mereka perihal jawaban soal ujian.

Mereka tengah membahas kembali soal-soal tadi di tepi lapangan sepulang sekolah. Memang, mereka termasuk tiga teman laki-lakinya memutuskan untuk tidak pulang dulu hari ini dan bermain sebentar di lapangan sekolah.

"Aku juga bukan itu jawabannya," ujar Hyunsuk yang tiba-tiba nimbrung dengan mereka.

"Hati-hati mainnya!" seru Yujin mengingatkan pada Jihoon yang bermain bola di lapangan Jeongwoo. Hyunsuk tidak bermain, kakinya masih belum bisa diajak lari-lari.

"Suaranya biasa aja dong," protes Hyunsuk menutup telinganya.

"Biar!" ketus Yujin menjulurkan lidah padanya.

"Aku ngasih minum ke mereka berdua dulu, ya?" izin Yujin segera mengambil dua botol air mineral dan turun ke lapangan tanpa mendengar respon mereka berdua.

"Emang kamu jawabnya apa?" tanya Ryujin.

"Gak inget," cengir Hyunsuk.

"Jangan-jangan kamu tadi cuma sok-sokan serius ngerjain soal," curiga Ryujin.

"Aku serius kok. Tapi, dari jawaban yang kamu kasih tau tadi banyak yang gak sama. Jangan-jangan ntar aku remedi lagi."

"Bisa gak si lebih serius belajarnya?" geram Ryujin memukul-mukul lengan Hyunsuk. "Udah mau kelas tiga itu harus serius. Kalo kamu remedi sampe ada tiga mapel, kita putus seminggu."

"Kok gitu?!"

"Ya emang gitu. Ini baru hari pertama, jadi belajar yang rajin lagi."

"Iya, Sayang. Tapi, kalo putus seminggu kayaknya kamu deh yang bakal lebih rindu," goda Hyunsuk cengar-cengir.

Kali ini malah Ryujin yang jadi gelagapan sendiri. Ah, ia tidak boleh menjilat ludah sendiri. Ucapan tadi harus jadi ancaman buat Hyunsuk agar nilainya lebih baik di ujian kali ini. Sekarang ia harus mengganti topik agar tidak semakin canggung didekatnya dengan digoda terus-terusan seperti itu.

"Yang tadi aku denger kamu disuruh kuliah di luar negeri, kamu gimana?"

"Kenapa? Mau nyegah aku, ya?" goda Hyunsuk kembali. "Apalagi di sana bakal bareng wakil ketua. Ntar kamu cemburu tiap hari."

Gelagapan lagi jadinya. "Jawab aja dulu."

Hyunsuk menatap lapangan dan tidak mau pusing memikirkannya, "Aku gak mau kuliah di sana."

"Kenapa?"

"Gak ada kamu," ucapnya menoleh Ryujin.

Namun, bukannya tanggapan romantis yang diharapkan Hyunsuk melainkan justru tatapan tajam dan geram itu kembali muncul.

Masih SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang