26th Step - Perkara Sandwich

84 12 6
                                    

Original Writer Zumaseyo
Publisher Keyralaws

26
Perkara Sandwich

26Perkara Sandwich

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yujin!"

Tengah berjalan bersama Ryujin untuk keluar gerbang sepulang sekolah, Yujin menoleh ke belakang dan melihat Hyunsuk bersama motornya mendekat lalu berhenti di sampingnya.

"Apa? Sana pergi, bukannya ngebantu malah bikin ribet," ketus Yujin menggamit tangan Ryujin untuk pergi, tapi kalimat Hyunsuk mengurungkan langkahnya.

"Lo diajak pulang bareng sama Jihoon."

"Bohong, gue udah bilang ke dia mau pulang bareng Ryujin."

"Batalin. Sana susul Jihoon biar gak kelamaan nunggu dia, temen lo gue anter pulang. Inget, gue tetangganya. Ntar lo gue traktir makan di kantin deh seminggu."

Mata Yujin berbinar akan tawaran menggiurkan. Lumayan uang makan seminggu bisa utuh. Tapi, ia menggeleng cepat untuk sadar. Paling ada udang di balik batu.

"Pasti ada apa-apa nih, lo mau nyalahin dia lagi karena buku itu?" curiga Yujin sangat tidak bisa mempercayai murid nakal ini.

"Gak dong Jubiiir. Lo mau Jihoon nunggu kelamaan di sana?" Lama-lama Hyunsuk mulai capek menghadapi Yujin si cerewet ini.

Akhirnya, Yujin mengatakan sesuatu pada Ryujin dan berlari ke parkiran menghampiri sang pacar.

Giliran Hyunsuk menatap Ryujin.

"Udah naik, muka lo pucet. Kayaknya jadi pikiran banget buku itu. Naik."

Mungkin karena sudah lelah menghadapi kejadian hari ini, Ryujin mau-mau saja naik di motornya. Walaupun pikirannya bertanya-tanya kenapa Hyunsuk nggak pulang aja bareng Somi.

Tidak seperti berangkat tadi yang Hyunsuk melajukan motor dengan kencang, Ryujin merasakan kali ini laju motornya sedikit lebih pelan. Ia bisa merasakan hembusan angin menerpa wajahnya, menyegarkan, setidaknya bisa mendinginkan kepala yang penuh akan hilangnya buku catatan Somi serta pertanyaan apa hubungan Hyunsuk dan wakil ketua kelasnya.

"Tadi udah nyari kemana aja bukunya?!" tanya Hyunsuk agak meninggikan suaranya berharap sampai ke telinga penumpang di belakangnya.

"Ha?" Ryujin balik tanya sambil mencondongkan kepala ke sisi kepala Hyunsuk. Ia sebenarnya denger Gak denger pertanyaan Hyunsuk. "Oh, iya."

Hyunsuk hanya tertawa sesaat.

"Gue bilang apa coba?!"

Giliran Ryujin yang bingung. Ia akhirnya bersuara pelan, "Lo tadi nanya apa?"

Ryujin membenamkan kedua bibirnya karena Hyunsuk malah tidak mau menjawab pertanyaannya.

Toko sandwich menjadi pemberhentian Hyunsuk saat ini. Belum terlalu mengerti maksud Hyunsuk berhenti di sini, Ryujin turun dan hanya mengekor Hyunsuk masuk ke dalam toko.

Masih SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang