45th Step - Rubin Lagi, Rubin Lagi

89 13 6
                                    

Original Writer Zumaseyo
Publisher Keyralaws

45
Rubin Lagi, Rubin Lagi

Kekesalan Hyunsuk rupanya semakin menjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kekesalan Hyunsuk rupanya semakin menjadi. Terbukti ia tidak mengikuti pelajaran selanjutnya di kelas, dan membuat Ryujin terpaksa berbohong izin kepada guru untuk pergi ke toilet.

Dicarinya Hyunsuk di tempat-tempat sekolah yang biasa dikunjungi. Mudah, Ryujin menemukan Hyunsuk tengah bermain sepak bola sendirian di lapangan.

Langkah Ryujin semakin dipercepat menyusul ke tengah lapangan dan menarik lengan Hyunsuk tiba-tiba yang membuat Hyunsuk terkejut akan kehadirannya.

"Ayo, masuk kelas. Ngapain di sini?"

"Ketahuan guru bisa dihukum kamu," ucap Hyunsuk datar dan bermaksud mengambil bola yang ia tendang tapi dicegah Ryujin.

"Aku tau kamu marah karena sikap Rubin ke aku tadi," ungkap Ryujin sambil menggunakan telapak tangan yang letakkan di atas kepala untuk melindungi dari silau matahari.

Menyadari itu, Hyunsuk yang memang sedang kesal karena Rubin itu menarik Ryujin untuk dibawanya ke tepi lapangan, tepat di bawah pohon. Berlindung. Biar bagaimanapun juga Ryujin adalah orang yang ia pedulikan.

"Masuk kelas sana, aku emang niat buat bolos," ujar Hyunsuk bernada acuh.

"Gak boleh. Ayo, dong jangan marah. Rubin ke toko mau ambil pesenan kue ibunya. Kamu ntar boleh ikut deh ke toko. Aku pulang bareng kamu aja."

"Dia udah ajak kamu duluan."

"Tapi, aku pacar kamu. Aku berhak milih pergi sama siapa, dong."

Beberapa detik kalimat itu membuat Hyunsuk diam. Tapi, enggak. Dia masih aja kesal dengan Rubin yang sangat ramah padanya.

"Aku mau main sepulang sekolah. Aku gak bisa ke toko."

"Hyunsuk..." rajuk Ryujin tidak tahu lagi cara membuat agar dia tidak ngambek.

"Masuk kelas sekarang atau kamu akan dihukum?" kata Hyunsuk lagi.

"Tapi, udahan dong marahnya."

"Siapa yang marah?" elak Hyunsuk semakin dongkol.

Ryujin tidak mengatakan apapun lagi, ia justru menatap sekelilingnya dan sangat sepi, karena jam pelajaran tengah berlangsung. Oke. Ryujin menatap Hyunsuk dengan senyum manisnya dan tiba-tiba mengecup sebelah pipi Hyunsuk yang membulatkan kedua matanya sebab terkejut.

"Jangan marah lagi, ya? Aku pulang bareng kamu ntar. Bye," ucap Ryujin kilat sambil melambaikan tangan padanya dan berlari menuju kelas. Entah karena malu menghadapi Hyunsuk atas apa yang baru ia perbuat padanya atau takut dicari-cari guru sebab terlalu lama pergi ke toilet.

Sementara Hyunsuk... ia masih mematung di tempatnya. Apa itu tadi? Senyum di bibirnya mengembang. Berani sekali Ryujin mencium dirinya di sekolah. Bagaimana kalau ada yang lihat? Mata Hyunsuk jadi menyapu ke segala penjuru sekolah. Gak ada yang liat, 'kan?

Masih SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang