Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sepulang sekolah, para murid kelas 2-3 berkumpul di parkiran, mereka hendak pergi ke toko kue ibunya Ryujin.
"Ryujin mana?" tanya Jihoon yang berada di samping motornya.
"Ambil buku ketinggalan," sahut Yujin. "Sebentar lagi juga muncul."
Di dalam kelas 2-3 ada Ryujin, Hyunsuk dan Somi yang siap keluar.
"Hari ini gue gak ikut, gue ke toko lo pas belajar bareng aja," ujar Somi lalu keluar kelas tanpa menunggu jawaban Ryujin.
"Iya, gak papa," lirih Ryujin seorang diri.
Ryujin lalu keluar kelas.
"Shin Ryujin."
"Eh, Lee Rubin?" sapa Ryujin balik begitu keluar kelas dan bertemu Rubin di depan pintu. Ia melihat bibir dan pipinya yang terluka, pasti gara-gara berantem sama Hyunsuk tadi. "Muka lo kenapa? Berantem?"
Sebelum menjawab, Rubin liat Hyunsuk masih ada di kelas seorang diri, "Ah, namanya juga masih SMA, berantem itu sangat wajar. Tadi si cuma ada anak yang gak penting yang suka ikut campur."
"Kurang-kurangin deh berantemnya, gak baik."
"Tadi gue sempet denger kelas lo mau pergi, ya?"
"Iya, mau ke toko kue gue. Baru buka. Ikut aja, yuk!"
"Cuma gue yang dari kelas lain? Malu ah, lain kali aja gue pasti mampir."
"Gak usah malu kali. Tapi, terserah lo si."
"Gue gak ikut ke toko," tiba-tiba Hyunsuk keluar dari kelas dan berucap pada Ryujin.
"Iya, gak papa," sahut Ryujin memaklumi.
Ryujin dan Rubin berjalan bersama menuju parkiran lalu berpisah saat Ryujin bergabung dengan teman-teman sekelas.
"Beneran lo gak ikut? Gak asik ah," keluh Jeongwoo melihat Hyunsuk bersiap dengan motornya dan memakai helm.
"Lo mau kemana si?" sambung Jihoon yang saat itu Ryujin menghampiri Yujin dan Jihoon serta Jeongwoo. "Mau ke sidang bokap lo lagi?"
"Gue udah gak mau liat sidang bokap, bosen tau gak?" kesal Hyunsuk dan menyalakan motor, lalu bergegas pergi dari hadapan mereka.
