75th - Kabar Sebenarnya

24 3 1
                                    

Original Writer - Zumaseyo
Publisher - Keyralaws

Original Writer - ZumaseyoPublisher - Keyralaws

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

75

Kabar Sebenarnya

Keterlaluan. Sampai delapan hari pun Hyunsuk tidak ada kabar. Tidak ada yang tahu kecuali keluarganya sendiri.

Brak!

Buku catatan pelajaran jadi pelampiasan Ryujin kali ini. Menutup buku dengan keras dan beranjak dari meja belajarnya. Keluar kamar untuk menuju dapur yang mana ibunya tengah disibukkan dengan sesuatu di depan kompor.

"Udah malem kok masak lagi, Bu?" tanyanya tidak seceria biasanya.

Ibunya menengok sambil tersenyum, mangkok besar berisi masakan berkuah itu ia bawa hati-hati ke atas meja.

"Ayahmu pulang telat dan belum sempat makan katanya. Minta dibuatin rawon."

"Tapi, kok banyak?"

"Mintanya banyakan biar bisa buat besok sekalian," jawab Ibu Dara sambil mengambil mangkok yang sudah tersedia dan mengisinya dengan rawon panas.

Ryujin terdiam memandang ibunya sibuk dengan rawon. Melintas di otaknya akan pemikiran sesuatu. "Bu, kalo kita bagikan sedikit untuk Tante Taeyeon masih cukup untuk besok, 'kan?"

Ibu Dara mengangguk, "Masih. Kamu mau ngasih ke sana? Tapi, Ibu tidak yakin ada orang di rumah itu. Keliatan sepi banget sekarang. Sibuk banget kali, ya?"

"Ada kok, Bu. Tadi, aku liat Paman Jiyong udah pulang. Boleh dikasih 'kan rawonnya?" ungkap Ryujin jadi antusias.

"Boleh. Ibu ambil wadah dulu," ujar Ibu Dara mencari wadah untuk membawakan rawon pada keluarga kaya di sebelahnya itu. Tidak lama Ibu Dara membawa mangkok anti panas dan kembali ke depan rawon. "Hati-hati bawanya."

Ryujin mengangguk cepat.

Dengan membawa wadah tertutup berisi rawon, Ryujin bertemu dengan bibi rumah yang mempersilakannya masuk.

Melihat Paman Jiyong menuruni tangga yang tampaknya belum melihat dirinya karena sibuk mengancingkan lengan baju, Ryujin bersiap menyapa namun urung sebab paman Jiyong terlihat buru-buru dan berbicara dengan bibi rumah.

"Bi, saya akan menyelesaikan urusan sebentar di kantor. Semua barang bawaan saya sudah siap, 'kan? Nanti aku kabari kalau sudah sampai Sydney. Tidak perlu khawatir, Hyunsuk akan secepatnya pulih."

Prang!!!

Perhatian Papa Jiyong teralihkan pada suara suatu benda yang terjatuh. Maka, ia mengetahui jika ucapannya tak sengaja terdengar oleh Ryujin. Seharusnya ia menangkap isyarat bibi rumah untuk tidak mengucapkan apa-apa, tapi ia tidak memperhatikannya sebab sibuk merapikan baju.

"Apa... maksud Paman? Hyunsuk... kenapa? Kenapa dia di Sydney?"

Berbagai pikiran menduga-duga apa yang terjadi dengan orang yang sudah seminggu lebih tidak muncul di hadapannya. Tubuhnya gemetar, hatinya mendadak sakit. Apa sebenarnya yang terjadi dengan Hyunsuk? Tanpa sadar, setitik air matanya menetes.

Masih SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang