19th Step - Musuh Terbesar

75 11 0
                                    

Original Writer Zumaseyo
Publisher Keyralaws

19
Musuh Terbesar

Nanti pulang sekolah Papa tunggu kamu di depan gerbang, kita akan ke TKP untuk penyelidikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nanti pulang sekolah Papa tunggu kamu di depan gerbang, kita akan ke TKP untuk penyelidikan.

Mood Hyunsuk tambah kacau melihat pesan papa yang membuatnya jengah. Suasana hati Hyunsuk rupanya masih saja kian kacau saat berada diambang pintu untuk masuk tiba-tiba saja hampir bertubrukan dengan Somi, Si Juara Kelas. Namun, meskipun tidak bertubrukan, jus wortel yang ada dalam genggaman cewek itu setengah isi gelas tumpah mengenai sepatu kets branded Hyunsuk.

Hyunsuk menghela nafas kasar dan menatap kesal. "Kalo lo cowok, udah gue pukul lo."

Namun, Jeon Somi sangat tenang menghadapinya. Ia malah berkomentar tentang kesan ketua kelasnya, "Urak-urakan."

Tidak jadi masuk kelas, Hyunsuk keluar cepat menuju loker yang ada di depan kelas. Membuka kasar dan mencari sesuatu di dalam lokernya. Sepertinya tidak menemukan yang ia cari, ia kembali menutup pintu loker dengan kesal menimbulkan bunyi keras. Hyunsuk memilih diam bersandar di lokernya. Senin yang kacau.

"Paketu!"

Hyunsuk yang melipat kedua tangan di dada menoleh dan mendapati Jihoon dan Jeongwoo mendatanginya. Suara Jeongwoo barusan membuyarkan lamunannya.

"Dicariin ternyata nemplok aja di sini," ujar Jeongwoo.

"Kalian bawa sepatu ganti?" tanya Hyunsuk daripada menanggapi perkataan Jeongwoo. Pertanyaan yang otomatis membuat kedua temannya melihat ke bawah sepatu Hyunsuk, ada cairan kental berwarna oranye di atas sepatu mahal itu.

"Siapa?" tanya Jihoon.

"Juara kelas yang sombong dan kaku."

"Kok?" Jeongwoo ikut penasaran.

"Gak penting. Bawa, gak?" tanya Hyunsuk lagi.

Jeongwoo membuka loker Hyunsuk. Tidak ada sepatu ganti dan hanya ada sepatu bola. "'Kan biasanya lo yang sering bawa, kita mah kadang-kadang doang. Lo pake sepatu bola aja, tuh."

Tawa Jeongwoo membuat Jihoon ikut tertawa. Jihoon membuka loker miliknya yang berada tepat di samping loker Hyunsuk. Ia mengambil sepasang sandal berwarna putih polos dan menyodorkannya pada Hyunsuk.

"Pake nih, daripada lo gak nyaman pake sepatu basah dan lengket. Bukannya prinsip lo, lebih baik dihukum daripada diri lo gak nyaman akan sesuatu?"

Benar. Oke. Gak papa. Ia menerima uluran sandal tersebut.

"Ini sendal hotel?" curiga Hyunsuk memperhatikan sisi-sisi sandalnya.

"Iya," sahut Jihoon mengangguk dengan tawanya. "Gue bawa pas kita liburan bareng kemarin. Gue juga bawa sekalian sabun sama snack gratisnya. Lumayan, 'kan?"

Masih SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang