47th Step - Kak Jennie Tidak Merestui

80 11 5
                                    

Original Writer Zumaseyo
Publisher Keyralaws

47
Kak Jennie Tidak Merestui

Rupanya Hyunsuk mengajak Ryujin ke tempat reparasi kamera dekat jalan raya, tempat dengan di sekitarnya berjejer toko-toko lain semacam toko baju, sepatu, makanan dan mainan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rupanya Hyunsuk mengajak Ryujin ke tempat reparasi kamera dekat jalan raya, tempat dengan di sekitarnya berjejer toko-toko lain semacam toko baju, sepatu, makanan dan mainan.

"Kameranya Kak Jennie, minta diambilin," ujar Hyunsuk saat keluar dari toko reparasi sambil menenteng kamera yang sudah selesai diperbaiki.

"Perasaan baru beli 'kan sama kamu? Yang kita ketemu di toko itu, aku sama Kak Hanbin datengnya."

"Bener. Ini jatuh waktu ngejar Ondel-ondel."

"Ha?" dahi Ryujin berkerut. Ia tertawa. "Kak Jennie suka moto-motoin gituan ya kayaknya? Barongsai, Topeng Monyet, terus ini Ondel-ondel."

"Ini minggu depan dia ada rencana mau motoin Reog, katanya. Ada pagelaran seni gitu."

"Wah. Paling ntar ngajak Kak Hanbin."

"Pas moto Ondel-ondel juga sama Kak Hanbin," tukas Hyunsuk membuka kamera milik Kak Jennie. "Kamu diem di situ, aku fotoin."

Mendadak Ryujin kaget. Foto?

"Gak ah, malu," tolak Ryujin melambai-lambaikan tangannya sambil melihat sekeliling yang tidak terlalu ramai orang jalan kaki, tapi 'kan ini tempat umum. Belum lagi malu sama Hyunsuk jika harus berpose di hadapannya.

"Bentar doang. Satu foto aja," pinta Hyunsuk mundur menjauh darinya beberapa langkah dan mulai mengarahkan kamera.

"Gak mau," kukuh Ryujin menggeleng.

"Ayo, cepet. Ntar malah jadi banyak yang liatin, kamu malah makin malu," pikir Hyunsuk yang untungnya setelah beberapa kalimat paksaan lagi akhirnya Ryujin berdiri kaku di tempat dengan Hyunsuk yang siap memotret. "Kaku banget wajahnya. Santai aja. Senyum, dong."

Padahal Ryujin rasa ia sudah senyum tapi menurut Hyunsuk di kamera gak ada senyum sama sekali. Ah, sudahlah. Yang penting foto.

Ckrek!

Alhasil, Ryujin foto berdiri mode kalem, senyum super tipis, kedua tangan saling bertautan di depan.

"Cantik, kok," komentar Hyunsuk melihat hasil di kamera.

"Coba liat," ujar Ryujin buru-buru mendekat pada Hyunsuk.

"Gak boleh," larang Hyunsuk menutup kameranya. "Tadi gak mau di foto, ujung-ujungnya pengen liat."

"Liat dong ah," paksa Ryujin berusaha meraih kameranya, tapi gagal terus.

"Bayar dulu."

"Kok bayar? 'Kan aku modelnya, harusnya kamu yang bayar aku."

"Oke. Mau berapa?"

Hmm...

Ryujin hanya bisa menghela nafas. Nyesel ia membahas tentang uang pada Hyunsuk.

Masih SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang