57th Step - Kebetulan

44 6 0
                                    

Original Writer Zumaseyo
Publisher Keyralaws

Original Writer ZumaseyoPublisher Keyralaws

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

57
Kebetulan

Dari permintaan Hyunsuk semalam yang meminta untuk berangkat bersamanya, Ryujin sebenarnya sudah menunggu Hyunsuk di depan rumah. Tapi, tuh, 'kan? Hyunsuk bakal telat.

Lima menit ia coba menunggu. Tidak datang. Ya udah, dia menuju halte bus. Bus tiba, Ryujin melihat ke arah jalan siapa tau Hyunsuk datang. Tidak ada. Tapi, Ryujin memutuskan merelakan bus yang ia tumpangi lewat begitu saja. Lagian masih ada dua bus yang akan mengantarkannya ke sekolah sebelum sel masuk.

Hingga bus kedua datang, Hyunsuk belum muncul juga. Kembali Ryujin merelakan bus kedua itu pergi. Tak apa, masih ada satu bus lagi.

Hyunsuk mana, sih?

la terus membatin semacam itu. Kedua kakinya mengetuk-ketuk lantai halte dengan perasaan gusar.

Tapi, bukannya semalam juga ia sudah bilang tidak ada toleransi untuk Hyunsuk kalau telat barang semenit? Oke, jika bus ketiga datang ia akan langsung naik. la tidak mau terlambat masuk sekolah.

Akhirnya bis ketiga datang. Ryujin cepat-cepat bangkit menunggu bis berhenti. Begitu berhenti dan pintu terbuka, ia melesat masuk bis. Salah siapa telat bangun? Ya ditinggallah. Tapi, Ryujin yang tidak tau apakah ini benar atau salah justru kembali keluar dari bus dan membiarkan bus ketiga pergi tanpanya.

Duuuh...

Ryujin memukul-mukul kepala sendiri. Menggerutu, menyalahi dirinya sendiri. Apa yang ia lakukan? la rela terlambat demi Hyunsuk? Bodoh! Harusnya tadi tidak perlu turun dari bis.

Sekarang? Hyunsuk pun belum keliatan batang hidungnya. Alamat terlambat ini.

la terkesiap dan berbalik kala mendengar deru motor yang mendekat ke arahnya. Motor besar dengan pengemudi berseragam sekolah itu berhenti di depannya.

"Kok belum berangkat? Bis udah lewat semua, 'kan? Ayo, cepet naik! Keburu telat."

Ryujin gelagapan dan masih terkejut.

"Oh? Ee..."

"Ayo!"

"Iya, iya. Makasih Rubin. Untung kamu dateng. Aku naik, ya?" ucap Ryujin yang tidak berpikir apapun lagi selain jangan sampai telat ke sekolah. Ia langsung naik ke motor Rubin setelah memakai helm yang sebelumnya diberikan olehnya.

Dari beberapa meter di belakang mereka, Hyunsuk datang dengan motor yang melaju kencang dan mendapati Ryujin naik motor Rubin.

Ryujin naik motor Rubin? Apa-apaan ini?

Kalau berbicara tentang toleransi waktu, harusnya Ryujin sudah naik bis dari tadi. la sadar ia telat dan baik-baik aja kalau Ryujin meninggalkan dirinya untuk memilih naik bis. Tapi, kenapa ia malah melihat dia masih ada di halte jam segini? Naik motor Rubin pula.

Masih SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang