Original Writer - Zumaseyo
Publisher - Keyralaws73
Ngilang Lagi
Bugh!
Sekali lagi Hyunsuk mendapat tendangan di perut dari teman Rubin.
Melihat Hyunsuk tidak bereaksi, Rubin berisyarat untuk menghentikan pukulan.
"Kenapa gak ngelawan?" tanya Rubin menghadap Hyunsuk yang masih terbaring di aspal.
"Nanti lo tambah seneng," lirihnya sambil menahan sakit.
"Sial!" Rubin menginjak-injak kaki Hyunsuk dengan keras dan geram. Ia bahkan merebut tongkat baseball dari salah satu temannya dan memukul tulang kering kaki Hyunsuk yang saat itu juga teriak kesakitan.
Belum puas, dua temannya itu membuka helm Hyunsuk dan memukul wajahnya berkali-kali. Pelipis dan ujung bibirnya tidak membutuhkan waktu lama untuk mengeluarkan darah.
Hyunsuk benar-benar tidak berdaya sekarang.
Rubin dan dua temannya itu tersenyum puas melihat kondisi musuhnya saat ini.
"Bawa bokap lo untuk nangkap gue," tantang Rubin yang sebenarnya mengejek akan profesi ayah Hyunsuk.
Susah payah Hyunsuk mengendalikan diri agar bisa mengeluarkan suara dari sisa-sisa tenaganya, ia menatap Rubin dengan sayu.
"Jangan sampe... bokap lo tau... soal ini...," ucapnya terbata-bata.
Tersulut emosi lagi, Rubin mengangkat tongkat baseball dan memukul kepalanya cukup keras hingga mengucurkan darah mengalir melalui wajahnya. Masih belum cukup, Rubin memukul perut Hyunsuk berkali-kali dengan tongkat baseball di tangannya. Tidak ada ampun untuknya, ia juga tidak peduli apa yang akan terjadi setelah ini. Entah di skors ataupun dikeluarkan dari sekolah jika ketahuan. Ia kepalang benci terhadap anak pengacara ini.
Ketiga anak itu menyudahi pertarungan sepihak ini dan kembali pada motor masing-masing lalu pergi meninggalkan Hyunsuk seorang diri yang terkapar tanpa tenaga.
Ia melihat ponsel yang berada di sampingnya. Dengan tenaga yang ada, ia berusaha meraih ponsel yang terasa cukup sulit ia dapatkan. Sakit yang amat itu ia paksa untuk tetap menjangkau ponsel hingga akhirnya benar-benar bisa berada dalam genggamannya.
Ponsel yang langsung berlumuran darah itu ia buka dan melihat panggilan dari Ryujin.
Ryujin telah meneleponnya berkali-kali, tapi tidak ada jawaban. Sekarang mana bisa ia memberitahu Ryujin akan keadaannya sekarang.
Ia memilih menelepon Kak Jennie yang juga masih di kampus.
"Kak, dateng ke pertigaan jalan pintas deket kampus. Cepetan... tolongin gue..." pintanya terbata-bata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masih SMA
Teen Fiction[RyuSuk | Freelance ] End: 06 Februari 2024 [✓] Cerita manis, romantis, ringan dan menyenangkan😻🌻💜 Bahasa : Non baku ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ • Started: 12 Maret 2022 • Finished: 06 Februari 2024 Original Story © Zuma ™ Published by Keyralaws