13th Step - Yeay, Hiking!

86 13 0
                                    

Original Writer Zumaseyo
Publisher Keyralaws

13
Yeay, Hiking!

13Yeay, Hiking!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Weekend tiba.

Sabtu pagi dengan matahari belum menyembul ke permukaan menebar sinar, Papa Jiyong berikut lima anak yang akan diajaknya bersama tengah mengangkut ransel masing-masing ke dalam mobil Jeep putih dan krem.

Dengan dua Jeep, mereka siap berangkat menikmati weekend kali ini. Rencananya, mereka sengaja berangkat pagi-pagi agar bisa berkeliling sekadar jalan-jalan, begitu menjelang sore mereka baru akan naik bukit yang tingginya hanya 1500mdpl. Sengaja memilih yang tidak tinggi-tinggi karena ini bukan acara camping para anak gunung, hanya untuk menghabiskan weekend yang santai. Waktu perjalanan untuk naik bukit juga menjadi pertimbangan memilih bukit yang pendek, dua jam perjalanan cukup untuk menaiki bukit setinggi 1500mdpl itu.

"Udahlah, baru juga gak semobil bentar, masa galau. Lagian kasihan Ryujin kalo cewek sendirian sama orang-orang yang baru dikenal," hibur Jeongwoo saat Jihoon cemberut sebab Yujin, pacarnya lebih memilih mobil Papa Jiyong bersama Ryujin dibanding bersama Jihoon dan Hyunsuk.

Jeep putih dengan dikendarai Papa Jiyong, membawa serta Ryujin dan Yujin. Sementara Jeep krem, Hyunsuk sebagai pengemudi dengan penumpang Jihoon dan Jeongwoo.

Disela-sela perjalanan menuju bukit, mereka dengan dua Jeep-nya menyempatkan untuk mampir ke sebuah danau dan bermain-main di sana. Ada sekitar satu jam mereka di sana sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan kembali. Kali ini, mereka mampir ke rumah nenek Jeongwoo. Sebenarnya, ini di luar rencana, tapi Jeongwoo memberanikan diri pada Papa Jiyong untuk mengusulkan rute trip weekend ke rumah neneknya dan Papa Jiyong sangat menyetujuinya.

Di rumah nenek Jeongwoo mereka disuguhi makan siang yang terasa nikmat sekali, mungkin karena sudah berkeliling dari pagi membuat makanan apa saja yang disantap terasa lezat.

Sembari menunggu sore, mereka berenam dengan Papa Jiyong sebagai ketua kelompok memutuskan untuk istirahat saja. Entah tidur siang atau sekadar duduk-duduk untuk mengisi energi kembali sebelum naik bukit sore ini.

"Iya, Ayah. Ini lagi di rumahnya Jeongwoo. Aku bisa jaga diri, kok. Gak bakal kepisah juga sama mereka, 'kan cuma berenam jadi pasti tetep sama-sama dan saling jaga. Ayah gak perlu khawatir," ucap Ryujin menyahuti rentetan nasehat dan kekhawatiran ayahnya diseberang sana lewat pesawat telepon. Ryujin yang meninggalkan ruang tamu sejenak untuk menerima telepon ke taman belakang rumah.

Ia tersentak mendapati Hyunsuk duduk di bangku taman bawah pohon mangga sambil bermain ponsel dan obrolan dirinya di telepon membuat atensi Hyunsuk tertuju padanya.

"Iya, ini ntar lagi pas sore baru mau naik. Udah dulu, ya, Yah, aku mau sama temen dulu," pungkas Ryujin mematikan sambungan telepon setelah ayahnya memberi beberapa nasihat tambahan lagi.

Masih SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang