25th Step - Mencari Buku Somi

88 11 6
                                    

Original Writer Zumaseyo
Publisher Keyralaws

25
Mencari Buku Somi

"Ya, masa-masa SMA seperti kamu galau apalagi kalau bukan perempuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya, masa-masa SMA seperti kamu galau apalagi kalau bukan perempuan."

"Yeu... si bapak. Daripada kepoin saya, mending bapak perhatiin aja Bu Tiffany," cetus Hyunsuk yang membuat Pak Nickhun membulatkan kedua matanya sebab terkejut.

"Eh? Apa katamu?"

"Udahlah, Pak. Cuma saya kok yang tahu. Jujur aja. Soalnya kemarin saya liat bapak lagi makan di restoran deket kampus ibu saya."

Pak Nickhun jadi gelagapan, berbanding terbalik dengan Hyunsuk yang tertawa, "Kok kamu masuk sana? Sama siapa kamu di sana? Itu restoran gak bisa sembarang orang masuk lho, makanannya mahal."

"Saya anak orang kaya, Pak."

"Oh, iya," ingat Pak Nickhun menyadarinya lalu tertawa. Ia kembali menatap serius anak didiknya itu. "Jangan bilang siapa-siapa, ya?"

"Bapak udah berapa lama sama Bu Fany?"

"Baru semalem." Entah kenapa Pak Nickhun mengalir begitu saja untuk mempercayakan Hyunsuk sebagai tempat cerita asmaranya dengan wali kelas Hyunsuk.

Hyunsuk mengernyitkan kening, "Maksudnya, bapak baru jadian semalem? Niat ngajak Bu Fany ke sana karena mau nembak?"

Kembali Hyunsuk tertawa.

"Kenapa tertawa?"

"Saya kira udah lama, karena saya juga udah tahu kalo bapak sama Bu Fany itu saling suka udah lama."

"Kok bisa tau?" selidik Pak Nickhun. "Pasti jiwa detektif kamu diam-diam selalu muncul, ya? Pantas kamu kalo jadi pengacara."

"Gak orang tua, temen-temen, guru ngomongnya pengacara-pengacara terus."

Pak Nickhun mengangguk-angguk tertawa, "Gak papa, bukan pekerjaan buruk juga. Oh, ya, kalau bukan perempuan yang sedang bikin kamu galau, lalu apa?"

Namun, Hyunsuk diam untuk sesaat.

"Gak ada, sih."

"Nah, berarti bener, pasti perempuan. Kamu punya pacar, ya?"

"Pak," ujar Hyunsuk menatap gurunya. "Pacar gimana? Sekolah aja yang bener, belajar biar nilai bagus, apalagi saya ketua kelas yang harus memberi contoh baik ke anggota saya."

Masih SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang