◤─────•~❉✿❉~•─────◥
Keesokan harinya, Aero pergi ke kantor. Bukan ke Fernanda Gold, tapi ke Fernanda King untuk menemui ayahnya.
Tapi, sepertinya Nicholas sedang sibuk, sehingga Aero harus menunggu.
Jam 5 sore, barulah Nicholas selesai dengan segala urusannya. Ia pun menemui putranya dan mengajaknya makan malam di restoran terdekat.
"Bagaimana malam pertamamu? Lancar?" tanya Nicholas tanpa merasa berdosa menanyakan pertanyaan pribadi seperti itu. Ia mengambil gelas minumannya lalu diteguknya.
Aero memutar bola matanya mendengar pertanyaan ayahnya. Malam pertama? Aku bahkan baru berani memeluknya. Bagiku itu kemajuan yang lumayan.
"Aku ingin menanyakan tentang Prajas, pria yang datang tanpa diundang ke pernikahan kami," ucap Aero to the point.
"Dia memang kakaknya Lyra. Ya, memang begitu adanya," ucap Nicholas.
"Apakah dia yang selama ini membuntuti Lyra dan apakah dia juga yang merencanakan pembunuhan lewat insiden penabrakan padaku waktu itu?" tanya Aero.
Nicholas mengangguk. "Benar."
Aero terdiam untuk sesaat.
⏰ Flashback On ⏰
Lyra menghentikan mobilnya di depan Gereja. Ia tidak menyadari ada seseorang yang memperhatikannya dari mobil biru gelap yang lebih dulu terparkir di belakang mobilnya. Ada stiker ular di sudut kaca depan mobil.
Ya, orang itu adalah Prajasta.
Lyra pun melangkahkan kakinya memasuki Gereja untuk berdo'a bersama para jemaat Gereja lainnya.
Prajas keluar dari mobil. Ia juga bergabung dengan para jemaat lainnya. Ia menatap punggung Lyra yang berdiri tak jauh di depannya.
⏰⏰⏰
Saat Lyra menghentikan mobilnya di depan toko cokelat, mobil biru gelap milik Prajas berhenti di seberang jalan. Ia memperhatikan Lyra yang memasuki toko cokelat.
Saat Lyra kembali memasuki mobil dan melajukannya pergi, Prajas juga melajukan mobilnya mengikuti Lyra dari jarak yang tidak terlalu dekat agar tidak dicurigai.
Prajas melihat mobil Lyra memasuki jalan pribadi menuju ke mansion Adiwijaya. Tanpa ragu, Prajas tetap mengikutinya dengan menjaga jarak.
Terlihat beberapa bodyguard berjaga dan mereka pun membukakan gerbang untuk Nona Adiwijaya.
Sesaat Prajas menghentikan mobilnya. Tapi, beberapa saat kemudian ia pun kembali melajukan mobilnya. Namun, para bodyguard segera menutup gerbang saat melihat mobil asing yang memasuki area mansion Adiwijaya.
"Sial." Prajas memukul stir sambil tertawa sarkas.
Salah seorang bodyguard mendekati jendela mobil dan mengetuk kacanya.
Prajas pun menurunkan kaca mobil dan mendongkak menatap bodyguard itu.
"Silakan kembali ke jalan raya. Ini adalah area mansion pribadi. Orang asing dilarang datang ke mari," ucap bodyguard.
Prajas mendecih. "Aku putra tertua keluarga Adiwijaya. Jadi, aku punya hak datang ke mari dan masuk ke mansion ini."
"Sepertinya kau sedang mabuk. Putra tertua keluarga Adiwijaya tidak ada di sini."
"Dia sedang dirawat di Indonesia, kan?" kata Prajas.
Bodyguard tidak merespon. Ia memaksa Prajas agar segera pergi meninggalkan tempat itu. Tapi, Prajas tetap menolak pergi dan malah bertengkar dengan bodyguard.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHRONOPHILE
Romance◤─────•~❉✿❉~•─────◥ Siapa sangka jika seseorang yang pernah kau tolak cintanya adalah jodohmu? Mungkinkah dia masih menyimpan rasa padamu dan itulah sebabnya dia memilih untuk menjadi pendamping hidupmu? Tapi, bagaimana jika sebenarnya dia masih me...