Part 018

78 4 0
                                    

◤─────•~❉✿❉~•─────◥

Di restoran.

Para pria dan juga para gadis tampak menikmati makanan pesanan mereka. Ada Aero dan Alicia di antaranya.

Alicia tersenyum senang sambil menatap Aero yang duduk di sampingnya, karena Aero mau ikut bersamanya ke acara reunian.

Selesai dengan acara reunian, Aero dan Alicia pun pulang. Dalam perjalanan, Alicia berceloteh gembira. Sementara Aero fokus menyetir. Sesekali Aero menanggapi celotehan temannya itu.

"Terima kasih, Aero." Alicia melelapkan kepalanya ke bahu Aero.

Aero agak terkejut. Ia menoleh sekilas pada Alicia yang terlihat senang. Aero tidak menegurnya. Ia kembali fokus menyetir.

"Seandainya kau tidak datang bersamaku, mungkin mereka menghinaku lagi seperti reunian tahun kemarin," ucap Alicia.

"Lain kali tidak perlu datang. Untuk apa datang ke reunian, kalau teman-temanmu tidak menghargaimu?" ucap Aero.

Tapi, aku hanya ingin keluar bersamamu. Kalau tidak ada alasan, kau tidak mau menghabiskan waktu bersamaku, batin Alicia.

"Kau harus datang, tinggal, dan menetap di tempat di mana kau diterima dan bersama orang-orang yang memberikan energi positif yang selalu menerima keberadaanmu," kata Aero.

Ya, hanya kau yang menerimaku. Aku nyaman bersamamu, kata Alicia dalam hati.

Sementara itu, Lyra menemani Tira pergi ke pusat perbelanjaan.

"Ada banyak tempat menyenangkan di sini. Kalau kau mau berkunjung ke sini, kau bisa pergi bersamaku atau bersama Aero," kata Tira.

"Aku sudah memiliki banyak baju dan gaun. Aku juga punya sepatu dan tas. Kalau barang-barang lainnya, aku pikir aku tidak terlalu membutuhkannya," ucap Lyra.

"Pakaian yang kau pakai kemarin untuk makan malam bersama Aero adalah pakaian yang biasa kau gunakan ke kantor, kan? Kau tidak mengerti style, Lyra. Kau lebih muda dariku, tapi kau tidak bisa membedakan jenis pakaian yang harus digunakan ke satu tempat dan ke tempat lainnya," jelas Tira.

"Tapi, pakaian apa pun itu, selama membuatku merasa nyaman, aku akan memakainya," tegas Lyra.

Tira mengangguk. "Ya, kau memang keras kepala."

Sambil menunggu Tira mencoba pakaian, Lyra duduk mengotak-atik ponselnya. Ia mengernyit melihat pembaharuan status Aero di aplikasi chat.

"Ternyata dia juga menggunakan aplikasi chat ini," gumam Lyra.

Karena Lyra menyimpan nomor telepon Aero, dan Aero juga menyimpan nomor telepon Lyra, akun mereka berdua terhubung di aplikasi chat yang sama-sama mereka miliki.

Sedikit penasaran, Lyra pun membuka pembaharuan status Aero. Ternyata sebuah foto di mana Aero bersama teman-temannya sedang berada di sebuah tempat yang mirip klub malam. Padahal itu restoran biasa, tapi pencahayaannya mirip klub malam.

Teman Aero tidak hanya laki-laki, tapi juga perempuan. Mereka semua tampak dekat.

"Aero mengunjungi tempat seperti ini? Maksudku... dia memang mengaku suka minum, tapi kalau mengunjungi klub malam bersama teman-temannya...." Lyra mulai berpikiran negatif.

Tira keluar dari ruang ganti dengan gaun biru gelap yang cantik. "Lyra, bagaimana?"

Lyra menoleh pada kakaknya lalu menjawab sekenanya, "Bagus."

Tira kesal melihat adiknya yang hanya mengatakan itu dan langsung kembali fokus ke ponselnya.

"Kak Tira, apakah ini klub malam?" Lyra menunjukkan foto di ponselnya pada kakaknya.

CHRONOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang