◤─────•~❉✿❉~•─────◥
Albert melihat Prajas dan Lyra yang baru kembali dari restoran sehabis makan siang. Mereka kehujanan sehingga tubuh mereka basah kuyup.
"Bukankah ada bodyguard di depan? Kenapa mereka tidak membukakan payung untuk kalian?" tanya Albert.
"Kami sudah kehujanan sejak keluar dari restoran," jawab Albert.
"Ayah, apa Ayah punya baju yang pas untuk Mas Prajas? Dia bisa masuk angin," ucap Lyra.
"Ya sudah, kau juga harus segera mengganti pakaian. Prajas, ikut denganku," ucap Albert.
Prajas yang merasa canggung pun mengikuti Albert. Lyra hanya tersenyum melihat kedekatan Prajas dengan ayahnya itu.
Prajas disuruh mandi dengan air hangat di kamar lantai atas yang tidak dipakai. Sementara Albert mencarikan baju yang kira-kira bisa dipakai oleh Prajas.
"Aku tidak percaya aku melakukan ini untuknya. Kenapa aku tidak menyuruh pelayan saja," gumam Albert sambil mengambil beberapa baju.
"Tubuhnya tinggi dan besar. Aku pikir ini muat di badannya," ucap Albert. Ia mengetuk pintu kamar di mana Prajas berada.
Prajas membuka pintu sambil mengeratkan jubah mandi untuk menutupi dada dan perutnya yang ada tatonya. Ia tidak ingin Albert melihat tatonya atau Albert bisa berubah pikirkan seperti ibunya.
"Pilih saja sendiri mana yang muat untukmu," ucap Albert sambil memberikan bajunya.
Prajas menerimanya. "Terima kasih, Tuan Adiwijaya."
Sebelum pergi, Albert melihat tanda lahir di betis Prajas pria itu mengernyit sesaat kemudian menutup pintu kamar.
Malam harinya, Albert meneguk anggur sambil duduk di kursi balkon. Ia mengenakan jubah tidur yang besar. Ada tanda lahir di betisnya yang persis sama seperti milik Prajas bahkan letaknya juga sama.
Albert mengambil ponselnya lalu menelepon seseorang. "Bagaimana? Kau sudah mendapatkan informasinya?"
"Belum, Tuan. Baru sebagian yang kami dapatkan. Besok kami akan mengabari dan memberikan hasilnya pada Tuan."
"Baiklah, aku butuh informasi tentang dia secepatnya," kata Albert kemudian ia mengakhiri panggilannya secara sepihak.
Keesokan harinya di kantor.
Albert sudah mendapatkan informasi yang ia butuhkan. Semuanya ada di dalam flashdisk di tangannya. Albert memasang flashdisk tersebut ke laptopnya.
Dibukanya salah satu file dan muncul foto Prajas di layar. Ternyata Albert menyuruh orang kepercayaannya untuk menyelidiki tentang Prajas.
Tertera nama Prajasta Juan Danuarga. Terdapat data detail lainnya seperti tanggal dan tempat lahir, golongan darah, kewarganegaraan, dan lain sebagainya.
Hal yang membuat Albert sangat terkejut adalah nama ibu dari Prajas, yaitu Roselyn Danuarga.
"Tidak mungkin," gumam Albert yang terlihat syok. "Tidak, tidak mungkin."
"Bukankah dia sangat tampan?"
"Saat melihat wajahnya, kadang aku merasa dia mirip Mas Albert."
Ucapan Hellena kembali terngiang di telinganya. Albert memperhatikan wajah Prajas diam-diam yang memang ada kemiripan dengannya.
"Tidak, ini tidak bisa dibiarkan," gumam Albert.
Malam harinya, Albert pulang ke mansion dan melihat Lyra sedang berbincang di halaman belakang bersama Prajas.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHRONOPHILE
Romance◤─────•~❉✿❉~•─────◥ Siapa sangka jika seseorang yang pernah kau tolak cintanya adalah jodohmu? Mungkinkah dia masih menyimpan rasa padamu dan itulah sebabnya dia memilih untuk menjadi pendamping hidupmu? Tapi, bagaimana jika sebenarnya dia masih me...