Part 074

49 4 1
                                    

◤─────•~❉✿❉~•─────◥

Selama satu Minggu, Lyra tidak menemui Prajas. Ia tidak akan bertemu dengan Prajas sampai hasil tes DNA keluar.

Selama tujuh hari itu, Lyra merasa cemas dan tidak bisa tidur. Ia memikirkan bagaimana jika hasilnya akurat kalau Prajas adalah anak kandung Albert.

Lyra tidak bisa semudah itu melupakan Prajas yang sudah dua tahun menjalin hubungan dengannya. Jika Prajas benar-benar kakaknya, Lyra akan merasa sangat terpukul.

Hari ke-10, barulah hasil tes DNA muncul. Lyra pun pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan hasilnya.

Kedua matanya berkaca-kaca saat melihat kertas di tangannya yang menunjukkan angka 99,98% akurat.

"Mas Prajas...." Lyra tidak mampu membendung air matanya.

Sesampainya di mansion, Lyra memberikan kertas tersebut pada ayahnya.

Meski Albert sudah tahu, ia juga tampak gugup saat melihat kertas hasil tes DNA tersebut. Hellena mengusap bahu suaminya.

Tanpa mengatakan apa-apa, Lyra berlalu pergi menaiki tangga menuju kamarnya.

Lyra yang periang dan selalu ceria kini berubah menjadi Lyra yang pendiam dan penyendiri seperti dulu. Ia lebih sering menghabiskan waktunya di kamar. Belajar, membaca buku, atau melamun. Begitulah kegiatannya sehari-hari.

Selama dua bulan lamanya Lyra dan Prajas tidak bertemu. Hubungan mereka tidak memiliki kejelasan sama sekali.

Hingga di satu hari, Lyra pulang dari kampus. Ia menghentikan langkahnya saat melihat Prajas berdiri di depannya.

Lyra menunduk. Ia tidak berani menatap mata Prajas yang menunjukkan luka. Gadis itu melangkahkan kakinya ke arah lain. Prajas menyusulnya.

"Lyra!" panggil Prajas.

Lyra tidak mengindahkan panggilan Prajas. Ia mempercepat langkahnya, tapi Prajas berhasil menarik lengan Lyra.

"Lyra, jelaskan padaku, kenapa kau berubah?" tanya Prajas.

"Lepaskan aku," pinta Lyra.

"Okay." Prajas melepaskan genggamannya dari tangan Lyra.

Lyra menghela napas berat lalu ia bersuara, "Kita akhiri saja hubungan ini sampai di sini."

Prajas mengernyit. "Tapi, kenapa?"

"Aku... aku tidak melanjutkan hubungan ini lagi. Aku tidak mencintaimu lagi, Mas," jawab Lyra yang tentu saja itu kebohongan.

Prajas mendecih. "Kau pasti berbohong. Lihat aku, Lyra."

Lyra semakin mengalihkan pandangannya menghindari tatapan Prajas.

Prajas menarik dagu Lyra dengan telunjuknya. "Lihat aku."

Pandangan mereka bertemu. Mata Lyra bergetar saat bertatapan dengan Prajas.

"Aku tahu kau berbohong. Apa Tuan Adiwijaya yang menyuruhmu secara langsung memutuskan hubungan kita?" tanya Prajas yang terlihat kesal.

Lyra tidak merespon.

"Aku sudah bilang waktu itu padamu, kan, kalau aku akan tetap mencintaimu, bahkan meski harus dipenggal oleh ayahmu," ucap Prajas penuh keyakinan.

Lyra menepis tangan Prajas. "Tapi, ini bukan masalah restu ayahku. Masalahnya aku sudah tidak mencintaimu."

"Kau berbohong, aku tahu kau bohong. Aku tahu kau masih mencintaiku sama seperti dulu," sahut Prajas.

Lyra tidak merespon.

CHRONOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang