Part 053

65 5 0
                                    

◤─────•~❉✿❉~•─────◥

Aero sering pulang lebih awal dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama Lyra. Saat hari Sabtu atau Minggu, Aero membantu istrinya memandikan kucing-kucingnya, seperti sekarang ini.

"Sayang, Browny mencakarku," gerutu Aero sambil menunjukkan luka bekas cakaran di tangannya.

"Browny, jangan melukai Daddy," celetuk Lyra seolah memarahi anak kecil.

Tak terasa. Pernikahan mereka sudah menginjak bulan ke-4. Tampaknya hubungan Aero dan Lyra semakin harmonis. Keduanya menunjukkan cinta dan kasih yang besar.

Lyra tidak malu-malu lagi menunjukkan rasa cemburu pada suaminya. Ia akan berterus terang kalau sedang cemburu atau kesal pada Aero.

Begitu pun dengan Aero, ia bertindak lebih dewasa dan penuh pengertian pada istrinya.

Keduanya memilih untuk terbuka satu sama lain dalam hal apa pun.

Sore ini Lyra dan Aero duduk di kursi balkon. Mereka menatap matahari senja yang indah. Ada gitar di pelukan Lyra.

Lyra memainkan gitarnya, sementara Aero bernyanyi. Meski suara pria itu tidak sehalus dulu, tapi saat bernyanyi, suaranya memang tetap sama bagusnya. Hanya agak deep saja.

Lyra yang memetik gitar mendongkak menatap suaminya yang sedang bernyanyi. Ia tersenyum kecil.

Lagu berakhir begitu pun dengan petikan gitarnya. Aero merangkul istrinya. Lyra melelapkan kepalanya ke dada bidang suaminya.

Keesokan harinya, Aero pergi ke kantor seperti biasa. Lyra melambaikan tangannya melihat kepergian mobil silver suaminya itu.

Lyra memberi makan kucingnya seperti biasa lalu ia membuka kulkas dan melihat stok bahan makanan sudah habis.

"Oh? Tidak ada bahan makanan yang bisa dimasak? Hanya wortel dan tauge?" gumam Lyra sambil menutup pintu kulkasnya.

Lyra mencari bahan makanan yang mungkin tersimpan di lemari, tapi tidak ada.

"Aero pasti pulang lebih awal. Aku harus memasak untuk makan siang," gumam Lyra. Ia pun memutuskan untuk pergi ke toserba untuk membeli bahan makanan sendiri dengan menggunakan mobil suaminya di garasi.

Sesampainya di toserba terdekat, Lyra memilih bahan-bahan makanan yang ia perlukan. Tidak banyak yang ia beli, hanya beberapa bahan untuk menu makan siang saja.

Biasanya pelayan yang membeli persediaan bulanan yang disuruh langsung oleh Aero. Tapi, karena kali ini tidak ada persediaan sama sekali, jadi Lyra memutuskan untuk membeli sendiri.

Tanpa ia sadari, ada seseorang yang mengawasinya dari jarak yang tidak terlalu jauh.

Setelah selesai membeli keperluannya, Lyra melihat apotek yang tidak tidak jauh dari toserba.

Lyra menyentuh perutnya yang rata. "Aku sudah dua bulan lebih tidak menstruasi. Apa mungkin aku hamil?"

Sebelum memasukkan barang belanjaannya ke dalam bagasi mobil, Lyra pun pergi ke apotek dan membeli testpack.

Setelah itu, Lyra memasukkan belanjaannya ke dalam bagasi mobil. Saat menutup bagasi mobilnya, tiba-tiba sebuah tangan kurus mencengkeram tangan Lyra. Wanita itu hampir menjerit karena kaget.

⏰⏰⏰

Jam menunjukkan pukul 2 sore.

Mobil silver itu berhenti di pelataran rumah. Aero keluar dari mobil tersebut. Ia pun memasuki rumah dan melihat hidangan di meja makan. Namun, Aero tidak melihat keberadaan istrinya.

CHRONOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang