Part 076

46 5 1
                                    

◤─────•~❉✿❉~•─────◥

Dua bodyguard mengeluarkan Prajas dari dalam mansion. Darius menutup pintu.

"Darius, kau biasanya mengerti dengan kondisiku. Aku hanya ingin bertemu dengan adikku. Kenapa sekarang kau juga mengusirku?" gerutu Prajas.

"Bukan aku yang mengusirmu, tapi Tuan Besar yang menyuruhku," kata Darius.

"Aku juga putra dari keluarga Adiwijaya, tanyakan saja pada Nyonya Hellena, tidak-tidak, sekarang aku sudah memanggilnya Ibu, Ibu Hellena," ucap Darius.

"Tidak bisa, aku tidak mau mendengarkan pendapat pribadimu. Sekarang silakan masuk ke mobil dan pergi dari sini dengan tenang," ucap Darius, tapi Prajas menghalangi jalan Darius.

"Aku hanya ingin bertemu dengan adikku. Kau juga punya keluarga di tempat yang jauh, kan? Kau pasti orang luar, kan? Di mana kampung halamanmu?" ucap Prajas diakhiri dengan pertanyaan.

"Kampung halamanku di Milan," jawab Darius.

"Jauh juga," gumam Prajas. Ia pun kembali bersuara, "Kau pasti punya keluarga dan merindukan adikmu, kan? Itulah yang aku rasakan saat ini. Aku sudah satu tahun lebih tidak bertemu dengan Lyra. Kau pasti mengerti, kan?"

Darius menggeleng. "Aku tidak punya adik."

Prajas membuang napas kasar.

"Silakan pergi dari sini," suruh Darius.

Prajas pun memasuki mobilnya. Saat akan menyalakan mesin, ia melihat Lyra keluar dari mansion lalu menghampirinya.

Prajas menurunkan kaca mobil.

Lyra menarik tangan Prajas lalu mengembalikan kalung yang pernah diberikannya dulu. Tanpa mengatakan apa-apa, Lyra kembali masuk ke mansion.

Prajas menatap kalung tersebut di tangannya. Ia tersenyum kecut lalu melajukan mobilnya pergi meninggalkan mansion Adiwijaya.

Malam harinya, Lyra sedang video call dengan kedua temannya, yaitu Evelyn dan Aprilla.

"Aku diterima menjadi guru musik di salah satu SMA," kata Aprilla.

"Selamat," ucap Lyra.

"Besok aku akan menandatangani kontrak dengan agensi San Entertainment sebagai produser musik," kata Evelyn.

"Aku senang mendengarnya. Selamat untuk kalian berdua," kata Lyra.

Hellena berdiri di ambang pintu melihat aktivitas putrinya. Ia merasa sedih.

⏰⏰ Flashback On ⏰⏰

"Bagaimana kabar ibumu?" tanya Hellena.

Prajas menoleh pada Hellena. "Nyonya Adiwijaya mengenal ibuku?"

Hellena menggeleng, "Tidak, kami tidak pernah bertemu secara langsung. Tapi, aku harap dia selalu dalam kondisi yang sehat."

Prajas tersenyum. "Ibuku baik-baik saja."

Hellena juga tersenyum.

"Terima kasih, Nyonya Adiwijaya mengizinkanku bertemu dengan Lyra," kata Prajas.

"Tidakkah kau merasa canggung memanggilku Nyonya Adiwijaya?" tanya Hellena.

Prajas tampak berpikir.

"Kau bisa memanggilku Ibu, karena aku ibu dari adik-adikmu," kata Hellena.

"Baiklah, Ibu," kata Prajas yang terlihat senang.

⏰⏰ Flashback Off ⏰⏰

"Hellena?" panggil Albert.

Lamunan Hellena buyar. Ia menoleh pada suaminya.

CHRONOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang