Part 072

47 4 1
                                    

◤─────•~❉✿❉~•─────◥

Lyra duduk melamun di ayunan halaman belakang. Wajahnya terlihat pucat. Hellena yang melihat keadaan putrinya merasa sedih. Ia pun menghampiri Lyra.

"Lyra?" panggil Hellena.

Lyra tidak merespon. Menoleh pun tidak. Ia tetap menatap lurus ke depan.

Hellena pun duduk di ayunan satunya di samping Lyra. "Browny dan Snowy merindukan mommy mereka."

"Kenapa Ayah selalu memutuskan sendiri semua kehendaknya? Apakah aku tidak bisa memilih jalanku sendiri?" tanya Lyra dengan tatapan kosong.

"Lyra...." Hellena mengusap punggung putrinya.

"Aku senang saat Ayah bilang, Ayah merestui hubungan kami, tapi tiba-tiba Ayah marah dan melarangku menghubunginya lagi. Kenapa Ayah seperti itu?" tanya Lyra dengan suara bergetar. Ia menatap ibunya.

Hellena tidak tahu harus mengatakan apa. Ia mengerti dengan perasaan putrinya.

Sayang, Prajas adalah kakakmu. Dia kakakmu. Kau tidak bisa bersamanya. Kalian tidak bisa bersama dalam sebuah hubungan terlarang, batin Hellena.

"Apa Ayah membenciku? Ayah senang melihatku menderita?" tanya Lyra lagi.

Hellena memeluk putrinya. "Tidak, Sayang. Kami menyayangimu, sangat menyayangimu."

Keesokan harinya di kampus. Lyra terlihat sangat pucat saat mengikuti kelas. Pandangannya mulai mengabur Ia pun terkulai jatuh dan tak sadarkan diri. Teman-temannya langsung menolongnya dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

Hellena segera datang ke rumah sakit setelah mendapatkan kabar kalau putrinya pingsan dan dilarikan ke rumah sakit di dekat kampus.

Hellena merasa cemas melihat keadaan putrinya. Dokter menjelaskan kalau ternyata Lyra terkena typhus dan harus dirawat beberapa hari di rumah sakit.

"Tekanan darahnya juga lumayan tinggi untuk seorang anak muda usia dua puluhan. Sepertinya dia mengalami stres berkepanjangan," ucap Dokter.

Sore harinya Albert datang ke rumah sakit dan melihat keadaan putrinya yang sedang tidur di ranjang rumah sakit.

"Apakah kita harus menghubungi Prajas?" tanya Hellena pelan.

Albert menoleh pada istrinya. "Kenapa harus menghubunginya?"

"Mungkin saja keadaan Lyra menjadi lebih baik, jika kita meminta Prajas datang untuk menjenguknya. Mereka tidak bertemu selama satu bulan," ucap Hellena.

"Tidak, mereka tidak boleh bertemu. Aku sudah bilang padamu, kalau Prajas adalah anakku juga. Kau mau Prajas dan Lyra melanjutkan hubungan terlarang mereka?" bisik Albert.

"Kalau begitu, katakan pada Prajas dan Lyra yang sebenarnya. Mereka harus tahu dan harus mengerti dengan keadaannya," ucap Hellena.

Albert tidak merespon.

"Kenapa? Kenapa Mas tidak ingin memberitahu mereka? Mereka menderita jika dipisahkan tanpa alasan. Jika Mas mengatakan yang sebenarnya, maka mereka akan mengerti dan berhenti mencintai," jelas Hellena.

"Tidak, Hellena, aku tidak bisa mengatakannya," sanggah Albert.

"Kenapa? Prajas juga harus tahu siapa ayahnya. Mas harus menjelaskan dan juga harus meminta maaf padanya, karena selama ini Mas tidak ada di sampingnya sebagai seorang ayah," mohon Hellena.

"Aku tidak bisa mengatakannya di depan pria itu. Aku tidak bisa, Hellena. Jangan memaksaku," kata Albert kemudian berlalu pergi.

Hellena menghela napas berat.

CHRONOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang