Part 040

90 6 0
                                    

◤─────•~❉✿❉~•─────◥

Jam menunjukkan pukul 11.45.

Di ruangan kerja suaminya, Lyra serius melihat ke layar komputer. Kenapa ia seserius itu? Apa yang sedang ia lihat? Ternyata ia hanya sedang bermain game untuk menghilangkan kebosanan.

Padahal jam sudah menunjukkan waktunya istirahat makan siang, tapi tampaknya Lyra tidak berniat pergi makan siang. Ia memilih untuk duduk dan bermain game.

Lyra mendengar suara pintu diketuk. Perhatiannya pun teralihkan ke pintu. "Masuk."

Game over.

Lyra cemberut.

Pintu dibuka dari luar. Masuklah dua karyawan yang kemarin mengirimkan laporan.

"Selamat siang, Nyonya Fernanda," sapa kedua wanita itu berbarengan.

"Oh, selamat siang. Kenapa kalian tidak pergi makan siang? Bukankah ini sudah jam istirahat?" tanya Lyra sambil melihat jam tangannya.

"Kami sudah makan tadi. Nyonya tidak pergi makan siang?"

"Aku malas pergi keluar, lagi pula aku belum lapar," jawab Lyra.

"Aku harap Nyonya tidak keberatan menerima ini dari kami. Jangan telat makan dan jangan sakit, ya." Kedua karyawan itu memberikan satu kap berukuran tanggung fried chicken dan juga satu gelas kopi dari produk yang sama.

"Oh, kenapa kalian repot-repot," ucap Lyra yang merasa tidak enak.

"Tidak apa-apa, perusahaan sering memberikan bonus pada karyawan yang datang tepat waktu ke kantor."

"Iya, jadi kami hanya perlu tiba di kantor pagi-pagi agar mendapatkan uang lebih."

"Kalian baik sekali, terima kasih," kata Lyra.

Setelah itu, kedua karyawan ini pun pergi.

"Tanggapan orang-orang perusahaan dan para pelayan di rumah terhadapku berbeda. Kenapa bisa begitu, ya?" gumam Lyra. "Orang-orang di perusahaan bersikap lebih baik padaku, tapi para pelayan bersikap seolah aku adalah sebuah kesalahan yang dipilih oleh Aero."

Namun, Lyra tidak ingin berpikir panjang.  Ia membuka kotak kap fried chicken dari kedua karyawannya itu. Aroma menggugah selera langsung menyambutnya.

Isinya ternyata tidak hanya chicken, tapi juga nugget udang, dan stik keju dengan sekat sebagai pemisah.

"Wah, aromanya membuatku menjadi lapar." Lyra memakannya. Terdengar suara pintu diketuk lagi. Ia menoleh ke pintu. Tanpa menghentikan aktivitasnya, ia menyuruh orang yang mengetuk pintu untuk masuk.

"Masuk."

Emma masuk. Ia terkejut melihat Lyra yang sedang makan. "Oh, maafkan aku."

"Masuk saja, lagipula jam istirahat sudah habis," kata Lyra.

"Mau kubawakan air minum atau kopi?" tanya Emma.

"Tidak perlu," jawab Lyra sambil menunjuk gelas kopinya.

Emma mengangguk.

"Kau mau? Aku tidak akan menghabiskannya," ucap Lyra sambil menyodorkan kotak berisi fried chicken yang masih banyak.

"Banyak sekali," kata Emma.

"Iya, makanlah denganku dan bantu menghabiskannya," ucap Lyra.

Dengan malu-malu, Emma pun makan bersama Lyra.

"Dua karyawan yang bertugas mengirimkan laporan mingguan pada Aero yang memberikanku ini," kata Lyra.

"Oh yang itu, mereka Suzan dan Maria. Mungkin mereka merasa senang dan sangat berterimakasih pada Nyonya karena mau mengawasi kinerja kami menggantikan Tuan Fernanda," ucap Emma.

CHRONOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang