Part 019

77 3 0
                                    

◤─────•~❉✿❉~•─────◥

"Ngomong-ngomong selamat atas hubunganmu dengan Lyra. Kudengar, kalian akan segera menikah."

Aero terdiam untuk sesaat. Ia meletakkan gelas minumannya ke meja lalu menatap Gavin. "Dari mana Kakak tahu?"

"Aku tahu dari Lyra," jawab Gavin tanpa beban. "Kami bertemu pada hari Sabtu. Lalu pada hari Minggu kami minum di Cafe."

Aero mengepalkan tangannya setelah mengetahui kalau pria yang ditemui oleh Lyra di Cafe waktu itu adalah Gavin.

Gavin melihat tangan kekar Aero yang mengepal. Ia tersenyum kecil. "Kau tidak perlu khawatir, bukankah sebentar lagi dia menjadi milikmu? Seandainya Lyra tidak mencintaimu, untuk apa dia menerimamu saat pentas seni waktu itu? Bahkan hubungan kalian berjalan sampai 12 tahun lamanya."

Aero mengalihkan pandangannya.

"Tapi, aku tidak akan berbohong, kalau aku masih mencintainya seperti dulu," sambung Gavin.

Aero kembali menatap Gavin. "Bisakah kita hanya membicarakan bisnis dan hal-hal yang berhubungan dengan perusahaan?"

Gavin mengangkat kedua tangannya. "Baiklah, Tuan Muda Fernanda."

⏰⏰⏰

Aero tampak fokus menyetir. Namun, ekspresinya terlihat tidak tenang. Ia sedang menahan kemarahannya. Merasakan emosinya yang meluap-luap, Aero menepikan mobilnya. Pria itu memukul stir.

"Kenapa bajingan itu datang ke mari?! Aku sudah lega, karena pada akhirnya Lyra akan menjadi milikku, tapi kenapa pria itu malah muncul lagi?!" gertak Aero.

"Seharusnya aku tahu kalau pria yang ditemui Lyra adalah Gavin. Aku tahu dari cara menatapnya yang tidak pernah berubah dari dulu," gumam Aero.

⏰ Flashback On ⏰

Sekolah Menengah Pertama.

Lyra dan Gavin berjalan bersebelahan sambil berbincang ria. Mereka berdua terlihat begitu dekat. Aero memperhatikan mereka di kejauhan.

Melihat cara menatap Lyra pada Gavin, tampaknya gadis itu menyukai Gavin yang juga menyukainya. Aero menyadari itu.

Karena saat berbicara atau bersama laki-laki lain, Lyra terlihat tidak terlalu berekspresi dan tidak terlalu peduli. Bahkan ketika bersamanya, Lyra akan menganggap Aero seperti anak kecil.

Aero tidak menyukai itu.

Melihat saingan yang terus bertambah, Aero berinisiatif untuk memberikan kejutan pada Lyra dengan menyatakan perasaannya di depan semua orang saat pentas seni.

"Tinggal 3 bulan lagi. Kak Lyra akan lulus dan melanjutkan sekolah ke SMA. Aku harus lebih cepat dari Kak Gavin dan juga laki-laki lainnya yang tidak berhenti mendekati Kak Lyra," ucap Aero.

Saat Lyra mengembalikan buket bunga darinya, Aero tahu kalau Lyra menyukai laki-laki lain, yaitu Gavin.

⏰ Flashback Off ⏰

Aero mendengus kesal. Untuk sesaat ia terdiam. "Tunggu, Gavin bilang, hubunganku dengan Lyra berjalan selama 12 tahun? Apakah itu artinya dia mengira kalau Lyra menerima cintaku waktu itu? Dia mengira aku dan Lyra menjalani hubungan jarak jauh?"

Aero tersenyum lebar. "Pasti Lyra yang mengatakan itu agar Gavin tidak mengganggu hubungan kami."

Mood-nya kembali baik. Aero pun kembali melajukan mobilnya.

Sesampainya di rumah, Aero terkejut melihat mobil putih milik Lyra yang terparkir di pelataran rumahnya.

"Lyra di sini?" gumam Aero. Ia pun segera memasuki rumahnya.

CHRONOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang