Part 035

82 4 0
                                    

◤─────•~❉✿❉~•─────◥

"Lalu, kenapa Prajas meneror Lyra dan dia sepertinya lebih sering menarget Lyra ketimbang yang lain di keluarga Adiwijaya?" tanya Aero penasaran.

"Karena Prajas mencintai Lyra," jawab Nicholas.

Aero terkejut mendengar jawaban ayahnya. "Apa?! Apakah Prajas pria gila? Dia mencintai adik tirinya sendiri? Dia incest?"

Nicholas melihat ke sekeliling saat pandangan beberapa pengunjung restoran tertuju pada mereka.

"Pelankan suaramu," gerutu Nicholas

"Tidak apa-apa, lagipula aku bicara pakai bahasa Indonesia. Mereka tidak akan mengerti dengan apa yang kita bicarakan," sahut Aero.

"Tapi, incest itu bahasa inggris, Bodoh," gerutu Nicholas.

"Oh, benar juga." Aero segera menutup mulutnya.

"Prajas mencintai Lyra dan ingin memilikinya, tapi Albert yang tahu kalau Prajas adalah anaknya, tentu menentang hubungan Prajas dan Lyra. Tapi, waktu itu Albert tidak bilang kalau Prajas adalah anaknya yang berarti bersaudara dengan Lyra. Dia hanya bilang, kalau hubungan Lyra dan Prajas tidak bisa berlanjut, karena Prajas adalah putra dari keluarga Danuarga," jelas Nicholas.

"Prajas putra dari keluarga Danuarga?" tanya Aero.

Nicholas mengangguk. "Ibunya, alias mantan pacarnya Albert adalah putri dari keluarga Danuarga. Itulah sebabnya Albert tidak menikahinya dan lebih memilih Hellena sebagai pendamping hidupnya."

Aero terdiam untuk sesaat. "Ayah bilang, Tuan Albert menentang hubungan Prajas dengan Lyra? Apakah itu artinya Lyra dan Prajas berpacaran?"

Nicholas mengangguk. "Ya, mereka berpacaran sekitar 3 tahunan lebih sewaktu Lyra masih berkuliah, sementara Prajas sudah mengurus salah satu Farmasi milik keluarga Danuarga. Albert tidak tahu tentang hubungan mereka, karena Lyra menyembunyikan hubungannya dengan Prajas dari Albert. Lyra sudah menduga kalau Albert akan menentang hubungannya dengan pria Danuarga."

Ada rasa cemburu di hati Aero saat tahu kalau Lyra pernah menyukai pria lain bahkan menjalin hubungan sampai 3 tahun lamanya. Meski ia tahu kalau pria yang dicintai Lyra sebenarnya adalah kakak dari Lyra sendiri.

"Setelah tahu kalau Prajas adalah kakaknya, Lyra pun melupakan Prajas. Namun, sepertinya Prajas tidak bisa melupakan Lyra."

Aero meneguk minumannya hingga tandas lalu meletakkan gelas kosong ke meja dengan agak keras.

"Kau ingat lambang ular di mobil Prajas yang tadi aku ceritakan?"

Aero mengangguk.

"Selain lambang dunia kesehatan, ular merupakan lambang keluarga Danuarga yang juga sebagian besar perusahaan mereka bergerak di bidang kesehatan," ucap Nicholas.

Aero tampak berpikir.

Nicholas meneguk minumannya, setelah itu ia kembali bersuara, "Albert tidak pernah menganggap Prajas sebagai putranya. Ia hanya mengakui 3 orang anaknya, yaitu Evan, Tira, dan Lyra."

Aero bertanya, "Lalu, Evan di mana?"

"Sekarang dia direhabilitasi di Indonesia atas penyalahgunaan narkoba," jawab Nicholas.

Aero terkejut mendengar jawaban ayahnya. "Penyalahguna narkoba? Apakah Evan seorang pecandu?"

Nicholas mengangguk. "Sepertinya Albert mendapatkan masalah bertubi-tubi selama hidupnya."

"Apakah semua ini adalah alasan kenapa ayah menjodohkanku dengan Lyra?" tanya Aero.

"Iya, selain karena Lyra putri dari keluarga Adiwijaya, aku mengenal Albert dengan baik. Aku tahu dia membesarkan kedua putrinya dengan baik. Aku menginginkan menantu yang sempurna untuk putraku. Jadi, aku akan memberikan bantuan pada Albert _yang perusahaannya mengalami masalah dan juga penyelesaian mengenai kedua anak lelakinya yang bermasalah_ dengan perjodohan ini," jelas Nicholas.

Aero menghela napas berat setelah mengetahui semua kenyataan ini.

"Kami berharap agar pernikahanmu dengan Lyra akan membuat Prajas berhenti meneror Lyra dan menyadarkan Prajas, kalau Lyra bukanlah wanita yang bisa dia miliki," sambung Nicholas.

"Lalu sekarang bagaimana? Apa Prajas sudah dipenjarakan lagi?" tanya Aero khawatir.

"Seperti yang kau lihat saat muncul di pernikahanmu, saat itu juga Prajas ditangkap dan malam itu juga dia dideportasi ke Indonesia dengan penjagaan yang ketat. Setelahnya polisi mendapatkan kabar kalau Prajas sudah sampai di penjara di Indonesia," jawab Nicholas.

"Lalu ibu kandungnya?"

Nicholas menjelaskan, "Menurut laporan orang-orangku, ibu kandungnya tinggal di Indonesia sejak putus dari Albert dan melahirkan Prajas di sana. Rumah di New York sudah lama ditinggalkan. Namun, baru-baru ini diperbaiki dan dihuni oleh Prajas untuk mencari keluarga Albert, terutama Lyra."

Aero menautkan alisnya. "Dia benar-benar berbahaya. Meski sudah ditangkap polisi, aku harus tetap berhati-hati, mengingat dia bisa kabur dari polisi Amerika, apalagi dari polisi Indonesia yang notabene tempat kelahiran sekaligus kampung halamannya."

⏰⏰⏰

Aero memarkirkan mobilnya di garasi lalu ia pun memasuki rumahnya. Pria itu terkejut melihat istrinya tertidur sambil duduk di kursi meja makan dengan kepala terlelap ke meja makan. Ada banyak hidangan di meja yang sepertinya sudah dingin menandakan kalau Lyra sudah lama menunggunya.

Jam dinding menunjukkan pukul 11 malam.

Aero tidak tega membangunkan Lyra. Ia pun memilih untuk menggendong tubuh Lyra dan menidurkannya di kamar, tapi baru saja ia akan mengangkat tubuh Lyra, wanita itu terbangun.

"Kau sudah pulang?" tanya Lyra setengah sadar.

"Oh? Kau terbangun?" Aero merasa bersalah, karena ia tidak sengaja membangunkan istrinya.

Lyra mengucek matanya. "Ayo, kita makan malam bersama."

Karena tidak tega menolak masakan istrinya yang sudah pasti dibuat dengan susah payah, Aero pun menyantap hidangan makan malam bersama. Padahal ia sudah makan bersama ayahnya di restoran tadi.

"Maaf, kau pasti lama menungguku sampai-sampai ketiduran," ucap Aero merasa bersalah.

"Biasanya kau pulang malam? Aku seharusnya masak lebih lambat agar makanannya tidak dingin," kata Lyra penuh penyesalan, karena hidangan makan malam yang ia buat untuk suaminya sudah dingin.

"Tidak, tidak apa-apa, kok. Aku lebih suka makanan dingin, karena lebih mudah dimakan dan tidak perlu ditiup atau menunggu dingin," sahut Aero.

Selesai makan malam, keduanya pun langsung tidur, terutama Lyra yang terlihat lelah. Tampaknya wanita itu membersihkan seisi rumah saat Aero pergi ke kantor, karena tidak ada debu di rumah itu.

Aero menatap Lyra yang begitu cantik saat tertidur dan menghadap padanya. Aero memeluk istrinya itu dan mengecup keningnya dengan lembut.

Keesokan paginya, Lyra bangun dan mendapati wajah tampan Aero yang begitu dekat dengan wajahnya. Perlahan tangan Lyra bergerak akan menyentuh wajah tampan itu, tapi ia tidak jadi melakukannya karena harus memasak untuk sarapan pagi.

Saat menyajikan makanan ke meja, Lyra mendengar suara Aero yang memasuki ruang makan. Pria itu tampak sudah mandi dan memakai pakaian kantornya.

"Aku mencium aroma sayur asem," kata Aero sambil duduk.

"Iya, aku membuat sayur asem."

Pasangan suami istri itu pun sarapan bersama.

Saat Aero pamit untuk pergi ke kantor, Lyra melihat dasi suaminya yang belum terpasang sempurna. Ia pun menghampiri dan membenarkan dasi Aero hingga rapi.

Saat membenarkan dasinya, Aero menatap Lyra di jarak sedekat itu. Ia pun mendekatkan wajahnya dan mengecup lembut bibir istrinya. Kecupan lembut dan singkat itu membuat Lyra membeku.

◣─────•~❉✿❉~•─────◢

17.19 | 10 Maret 2022
By Ucu Irna Marhamah

CHRONOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang