Part 052

77 5 0
                                    

◤─────•~❉✿❉~•─────◥

Aero, Lyra, Nicholas, dan Stevani sarapan bersama.

"Masakanmu lezat sekali, Lyra," ucap Nicholas.

Lyra tersenyum. "Benarkah? Syukurlah kalau Ayah menyukainya."

"Ngomong-ngomong, tumben Stevani bermain di sini," ucap Nicholas setengah bertanya.

"Steven dan Viviane pergi ke Chicago
Ayahnya Viviane sakit dan harus dioperasi. Itulah sebabnya mereka menitipkan Stevani di sini," jawab Aero.

"Sayang sekali kau tidak bisa ikut, ya," ucap Nicholas pada Stevani.

"Ayah dan Ibu akan segera pulang dan membelikanku mainan baru," kata Stevani.

"Memangnya mainan apa yang kau mau?" tanya Nicholas.

"Kereta dan rel yang panjang," jawab Stevani.

"Gadis kecil ini mungkin bercita-cita ingin menjadi pengusaha ekspor-impor kendaraan dan alat transportasi," ucap Nicholas.

Aero dan Lyra tertawa.

Keesokan harinya, Steven dan Viviane menjemput Stevani.

"Terima kasih sudah menjaga Stevani," kata Viviane.

"Sama-sama, lain kali main lagi ke sini, ya," kata Lyra.

Viviane tersenyum. "Apa Stevani tidak merepotkan kalian? Dia tidak membuat masalah, kan?"

Lyra menggeleng. "Tidak, kok. Dia sangat baik dan penurut."

Stevani memasuki mobil bersama kedua orang tuanya.

Lyra melambaikan tangannya. "Dadah, Stevani."

Mobil Steven melaju pergi meninggalkan kediaman Fernanda.

"Aku sendiri lagi," ucap Lyra sedih.

Sore harinya, Lyra memasak seperti biasa untuk makan malam. Terdengar suara langkah kaki memasuki dapur.

"Sudah pulang, Sayang?" tanya Lyra tanpa mengalihkan pandangannya dari wajan.

Terdengar suara kucing mengeong. Lyra menghentikan aktivitasnya untuk sesaat lalu ia menoleh dan melihat Aero membawa dua ekor kucing yang tak lain adalah miliknya.

"Snowy, Browny!" Lyra berlari memeluk kedua kucing itu.

Aero tersenyum. "Kak Tira menyuruhku menjemput Snowy dan Browny untukmu."

"Terima kasih, Sayang." Lyra mengecup pipi suaminya.

Aero tersenyum.

Jam menunjukkan pukul 7. Aero dan Lyra makan malam bersama.

"Teman-temanku mengundangku ke acara reunian. Apa aku boleh pergi?" tanya Aero.

"Dengan siapa?" tanya Lyra.

"Teman-temanku."

"Ada Alicia?" tanya Lyra lagi.

Aero mengangguk. "Iya."

"Kau tidak boleh pergi," sahut Lyra.

"Kenapa?" Aero tersenyum senang.

"Aku ingin menghabiskan waktu bersamamu. Semakin lama kita menghabiskan waktu bersama, maka aku akan semakin cepat hamil," ucap Lyra dengan polosnya.

"Benarkah? Kenapa bisa begitu?" goda Aero.

"Tidak ada alasannya, pokoknya jangan pergi," jawab Lyra.

"Baiklah." Aero tersenyum.

Lyra tampak berpikir. "Atau begini saja, aku ikut ke acara reunian bersamamu."

CHRONOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang