Part 017

94 5 0
                                    

◤─────•~❉✿❉~•─────◥

Lyra menatap mobil merah Aero yang melaju meninggalkan mansion Adiwijaya. Setelah itu, Lyra masuk ke kamarnya. Ada notifikasi yang masuk. Ternyata pesan dari seseorang bernama Gavin. Ia tersenyum senang.

Gavin : Sudah makan siang?

Lyra membalas pesan Gavin.

Lyra : Sudah, bagaimana denganmu?

Gavin : Belum :( ,, sayangnya kau sudah makan siang. Tadinya aku ingin makan siang bersamamu.

Lyra memutar bola matanya.

Lyra : Makanlah, jangan lupa minum dan juga vitamin. Kita makan siang bersama lain kali.

Gavin : Kapan? Nanti kau sudah menjadi Nyonya Aero sebelum makan siang denganku.

Lyra tidak segera membalas.

⏰ Flashback On ⏰

Sejak SMP, Lyra menyukai Gavin. Tampaknya cinta Lyra berbalas, karena Gavin juga menyukai Lyra. Hanya saja mereka tidak sama-sama menyatakan perasaan satu sama lain.

Kelas mereka berdampingan. Di mana Lyra kelas 9-A dan Gavin kelas 9-B.

Gavin ingin menyatakan cintanya pada Lyra, tapi ternyata Aero lebih dulu menyatakan cinta pada Lyra.

"Setelah pentas seni selesai, kita makan malam bersama, ya. Ada yang ingin aku katakan," kata Gavin.

Lyra mengangguk. "Baiklah."

Saat Aero memberikan buket bunga pada Lyra di depan banyak orang, Gavin yang berdiri di barisan penonton terdiam. Tangannya yang memegang boneka dan cokelat menjadi lemas sehingga boneka dan cokelat tersebut jatuh.

Lyra menatap ke arah Gavin. Untuk sesaat Gavin menunjukkan ekspresi datar. Namun, sejurus kemudian ia tersenyum tipis.

⏰ Flashback Off ⏰

Lyra tidak membalas pesan tersebut. Ia meletakkan ponselnya ke meja lalu menghempaskan tubuhnya ke ranjang.

⏰ Flashback On ⏰

Mobil Lyra berhenti di depan sebuah Cafe. Ia memasuki Cafe tersebut dan dari melihat seorang pria duduk di salah satu meja.

Pria yang tak lain adalah Gavin itu berdiri saat melihat Lyra datang. Mereka bersalaman lalu berpelukan seperti seorang teman lama.

"Bagaimana kabarmu, Lyra?" tanya Gavin sambil duduk, begitu pun dengan Lyra. Mereka berdua duduk berhadapan.

"Kabarku baik, bagaimana denganmu?" jawab Lyra kemudian ia balik bertanya.

Gavin tersenyum. "Kabarku juga baik setelah bertemu denganmu. Bagaimana denganmu? Apa mood-mu menjadi baik setelah bertemu denganku?"

"Mood-ku juga membaik sedikit," celetuk Lyra.

Mereka pun berbincang ria sambil sesekali diselingi dengan candaan.

Ponsel Lyra berdering. Gadis itu mengeluarkan ponselnya dari dalam tas.

Lyra terkejut melihat nama Aero di layar. Ia merasa cemas. "Kenapa dia tiba-tiba menelepon?"

Lyra pun mengangkat telepon dari Aero. Ia tidak mendengar suara apa pun daei seberang sana. Lyra menunggu Aero bicara duluan.

Di seberang sana, Aero pun bersuara, "Kak Lyra?"

"Iya?" jawab Lyra pelan.

"Apa kita bisa makan siang bersama?' tanya Aero tanpa basa-basi.

CHRONOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang