Part 015

116 5 0
                                    

◤─────•~❉✿❉~•─────◥

Lyra menghentikan mobilnya di pelataran rumah Aero.

Mendengar suara mobil putranya, Jessica segera keluar dan terkejut melihat Aero yang mabuk diapapah oleh seorang gadis cantik.

"Oh? Aero, apa yang terjadi?" Jessica membantu Lyra memapah putranya.

"Aero terlalu banyak minum, jadi dia mabuk. Maafkan aku, aku tidak bisa menahannya untuk berhenti minum," kata Lyra.

"Begitukah? Maaf membuatmu kerepotan, gadis muda," sahut Jessica. "Kenapa kau berat sekali, Aero? Apa saja yang kau makan selama ini?"

Kedua perempuan itu menidurkan Aero ke sofa. Mereka membuang napas kasar.

"Apa putraku berbuat kurang ajar padamu?" tanya Jessica.

"Putra?" gumam Lyra lalu ia menjawab,"Dia hanya... bicara melantur, Nyonya."

"Ngomong-ngomong, kau siapa, ya?" tanya Jessica penasaran.

Lyra tampak berpikir. "Aku temannya Aero."

Jessica tersenyum lalu membatin, teman? Tidak mungkin. Sekarang sudah jam 11 malam dan Aero pulang dalam keadaan mabuk. Kalian pasti bukan sekedar teman. Ini pertanda baik.

"Baiklah, Nyonya Fernanda, kalau begitu aku pamit pulang. Maaf membuatmu khawatir," kata Lyra.

Nyonya Fernanda? Batin Jessica saat mendengar Lyra memanggilnya dengan nama belakang mantan suaminya.

Tapi, Jessica tidak tersinggung sama sekali. Ia berpikir kalau Lyra mungkin tidak tahu tentang hubungannya dengan Nicholas.

Jessica mengangguk. "Baiklah, aku akan mengantarmu sampai depan."

Namun, baru saja beberapa langkah, Lyra berhenti. Jessica juga menghentikan langkahnya melihat Lyra yang berhenti.

"Kenapa? Ada apa? Apa kau melupakan sesuatu?" tanya Jessica.

"Aku lupa, aku ke sini menggunakan mobil Aero," ucap Lyra.

"Kalau begitu, kau menginap saja di sini. Ini sudah malam. Ada kamar tamu yang cukup luas," kata Jessica.

Lyra tampak berpikir. "Tapi, aku merasa tidak enak kalau menginap. Aku juga belum mengabari orang tuaku."

"Kalau begitu, kau bawa saja mobil Aero. Besok kalian akan bertemu lagi, kan?" tanya Jessica.

"Baiklah, besok pagi aku akan kembali ke sini untuk mengembalikan mobil Aero."

Lyra harus kembali ke dalam untuk mengambil kunci mobil Aero yang disimpan di meja. Saat ia akan pergi, tiba-tiba Aero bangun dan memeluk pinggangnya. Lyra terkejut sampai-sampai ia terduduk di sofa bersama Aero.

Jessica panik melihat apa yang dilakukan oleh putranya. "Apa yang kau lakukan, Aero? Itu anak gadis orang. Lepaskan dia."

"Dia punyaku, dia milikku, tidak boleh ada yang mengambilnya dariku. Ibu juga tidak boleh mengambilnya," kata Aero.

Lyra menatap Jessica dengan tatapan memohon meminta pertolongan.

"Aero, ini sudah malam. Gadis itu harus pulang ke rumahnya. Orang tuanya bisa khawatir kalau dia tidak segera pulang," ucap Jessica.

"Ada banyak kamar di sini, dia bisa tidur di rumahku... di kamarku juga boleh," celetuk Aero.

"Bocah ini." Jessica berkacak pinggang.

Namun, Aero terkulai tidur. Lyra pun bisa lepas dari Aero. Ia menghela napas lega lalu berpamitan pada Jessica.

"Namamu siapa, gadis muda?" tanya Jessica.

CHRONOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang