◤─────•~❉✿❉~•─────◥
Di dalam mobil, Prajas tampak fokus menyetir. Sementara di sampingnya, Lyra terlihat masih mabuk.
"Hentikan mobilnya, kepalaku pusing, rasanya berputar-putar!" gerutu Lyra.
Prajas tidak peduli. Ia tetap melajukan mobilnya.
"Kubilang, hentikan mobilnya!" teriak Lyra.
Prajas pun menepikan mobilnya. Meski pun mobilnya sudah berhenti, Lyra masih terlihat pusing dan linglung sehingga ia terhuyung ke depan dan dahinya membentur dashboard.
"Aduh!" Lyra meringis sambil memegangi dahinya.
Prajas terkejut, karena benturannya terdengar cukup keras sehingga ia segera menarik Lyra agar duduk nyaman.
Prajas memasangkan seatbelt agar Lyra diam. Di jarak sedekat itu, Lyra menatap wajah tampan Prajas.
Ketika Prajas akan kembali menyetir, tiba-tiba Lyra menarik kerah kemejanya dan mendekatkan wajahnya.
Prajas menatap wajah Lyra yang terlihat sayu dan menggairahkan. Bibir gadis itu sedikit terbuka seolah menggoda Prajas untuk menciumnya.
Lyra tersenyum sambil mengusap lembut pipi dan rahang Prajas. "Kau sangat tampan."
"Kau?" Prajas terlihat kesal dan ingin protes, karena Lyra memanggilnya "kau". Sejak awal berpacaran, Lyra selalu memanggilnya "Mas".
"Tapi, entah kenapa saat melihat wajahmu, lama-lama kau terlihat mirip dengan ayahku," ucap Lyra.
Prajas tidak merespon. Ia masih diam dan menatap gadis di depannya itu.
Lyra melepaskan seatbelt-nya lalu mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Prajas. Tidak ada respon dari pria itu yang masih terkejut dengan apa yang dilakukan Lyra.
Lyra melepaskan ciumannya sesaat lalu ia kembali mengecup bibir Prajas. Kali ini Prajas membalas ciuman Lyra.
Keduanya berciuman dengan panasnya. Lyra melingkarkan tangannya di pundak Prajas. Sementara Prajas memeluk pinggang ramping Lyra.
Prajas mengerjap, karena yang barusan hanya fantasy-nya saja. Nyatanya mereka berdua masih bertatap-tatapan sedari tadi.
Tidak, aku tidak boleh melakukannya. Lyra akan kecewa. Selain itu, Tuan Adiwijaya akan marah besar padaku, batin Prajas sambil mengalihkan pandangannya dari Lyra.
"Apa yang kau pikirkan?" tanya Lyra kasar sambil menarik kerah kemeja Prajas.
Prajas kembali menatap Lyra yang kini melepaskan seatbelt-nya lalu mendekatkan wajahnya. Prajas terdiam saat wajah mereka semakin dekat dan....
Lyra tersungkur pingsan ke pelukan Prajas.
"Repot juga kalau kau sedang mabuk, ya." Prajas kembali memasangkan seatbelt ke tubuh Lyra lalu ia melajukan mobilnya menuju ke mansion Adiwijaya.
Sesampainya di mansion Adiwijaya, bodyguard tidak membukakakn gerbang untuk mobil Prajas.
"Ah, sial. Mereka hanya membukakan gerbang saat aku diundang saja?" gerutu Prajas setengah bertanya.
Tanpa pikir panjang, Prajas keluar dari mobil kemudian ia mengangkat tubuh Lyra dan menggendongnya dengan bridal. Para bodyguard terkejut melihat itu.
"Bukan gerbangnya!" gerutu Prajas.
Mereka pun membukakan pintu gerbang. Prajas masuk membawa Lyra.
Darius mencegat Prajas. "Apa yang terjadi? Kau...."
KAMU SEDANG MEMBACA
CHRONOPHILE
Roman d'amour◤─────•~❉✿❉~•─────◥ Siapa sangka jika seseorang yang pernah kau tolak cintanya adalah jodohmu? Mungkinkah dia masih menyimpan rasa padamu dan itulah sebabnya dia memilih untuk menjadi pendamping hidupmu? Tapi, bagaimana jika sebenarnya dia masih me...