◤─────•~❉✿❉~•─────◥
"Apakah masih ada mawar yang secantik ini? Aku ingin membeli satu buket penuh," kata Aero sambil menunjuk bunga mawar yang ia maksud.
Pelayan genit itu menghampiri, tapi ia tidak sengaja terpeleset di lantai yang basah. Aero menangkap tubuh gempal wanita itu agar tidak terjatuh.
Wanita paruh baya yang centil itu memeluk leher Aero sehingga bekas lipstik jemarinya menempel dan menodai kerah kemeja Aero.
Wanita itu segera melepaskan diri dari Aero dengan wajah yang sudah memerah karena malu.
"Kau baik-baik saja?" tanya Aero.
"Aku baik-baik saja." Wanita paruh baya itu tersenyum senang. Sementara wanita yang satunya juga gemas ingin bertukar posisi dengan temannya itu.
Aero mendapatkan satu buket bunga mawar yang cantik dan masih segar. Ia pun membayarnya.
Kedua wanita paruh baya itu melihat cincin pernikahan di jari manis Aero. Senyuman mereka memudar.
"Terima kasih banyak." Aero pun pergi setelah mendapatkan bunganya.
"Dia sudah menikah."
"Iya, sayang sekali."
⏰ Flashback Off ⏰
"Kau memeluk seorang wanita?" tanya Lyra sambil menatap suaminya dengan tatapan tidak percaya.
"Wanita itu hampir jatuh. Aku hanya menolongnya. Lagipula wanita itu sepertinya seumuran dengan ibuku. Bayangkan saja aku memeluk ibuku sendiri," jelas Aero.
Lyra masih terlihat kesal. "Tapi... tetap saja, wanita yang kau peluk adalah wanita lain, bukan ibumu."
"Lyra...."
"Apa?" gerutu Lyra memotong ucapan Aero.
Aero tersenyum kecil. "Kau cemburu?"
Lyra segera menggeleng. "Tidak, aku hanya kesal mendengar ceritamu itu."
Aero tertawa. "Kenapa kau terus menyangkalnya? Katakan saja kalau kau cemburu. Kau tidak ingin kehilanganku, kan? Iya, kan?"
"Kau tidak perlu lagi pergi ke toko bunga itu. Aku tidak mau bunga mawar atau bunga apa pun lagi." Lyra pun membelakangi suaminya.
"Baiklah, karena kau marah padaku, aku akan tidur di kamar lain," kata Aero sambil berancang-ancang akan pergi. Padahal ia hanya menggoda istrinya.
Lyra segera berbalik dan menarik lengan suaminya. "Kenapa kau mau tidur di kamar lain? Kau mau pergi meninggalkanku?"
"Biasanya saat wanita marah, suaminya disuruh tidur di luar. Tapi, karena aku tidak mau tidur di luar, aku mau tidur di kamar lain saja," jawab Aero sambil bangkit akan pergi.
Namun, Lyra menahan Aero agar tidak pergi. "Aku memang kesal padamu, tapi bukan berarti kau bisa pergi dan tidur di tempat lain."
Aero tersenyum lalu kembali tidur di samping istrinya dan memeluknya dengan erat. "Istriku pemarah sekali."
"Kau yang genit," sanggah Lyra.
"Baiklah, lain kali aku tidak akan membelikanmu bunga lagi. Kau mau apa?" tanya Aero.
"Tidak ada yang aku inginkan sejauh ini. Jadi, tetaplah bersamaku dan diam. Jangan genit dan jangan melihat pada wanita mana pun," kata Lyra penuh penekanan.
Aero senang mendengar ucapan Lyra. Tersirat kecemburuan dan takut kehilangan dari kalimat yang dilontarkan oleh istrinya itu.
"Jawab aku," kata Lyra.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHRONOPHILE
Romance◤─────•~❉✿❉~•─────◥ Siapa sangka jika seseorang yang pernah kau tolak cintanya adalah jodohmu? Mungkinkah dia masih menyimpan rasa padamu dan itulah sebabnya dia memilih untuk menjadi pendamping hidupmu? Tapi, bagaimana jika sebenarnya dia masih me...