Part 092

38 2 0
                                    

◤─────•~❉✿❉~•─────◥

Dengan bantuan ibunya, Prajas bisa keluar dari penjara. Semua bukti kuat yang dimiliki Rose berhasil meyakinkan polisi.

Saat ini Rose dan Prajas berada di dalam mobil. Mereka duduk di kursi belakang, sementara sopir yang menyetir.

"Apa yang kau cari? Apa yang kau harapkan? Sudah kubilang, jika kau berhubungan dengan keluarga Adiwijaya, maka semuanya akan berakhir buruk," ucap Rose dingin.

Prajas tidak langsung menjawab, tapi ia kemudian bersuara, "Aku hanya ingin melihat mereka menderita. Aku senang melihat penderitaan mereka. Bajingan sialan itu telah melukai ibuku lalu hidup bahagia bersama keluarga barunya. Aku tidak bisa menerima ini."

Rose tidak menanggapi.

"Ibu tidak senang aku membalaskan perbuatan pria itu? Ibu melupakan semua yang dia perbuat pada kita? Pada Ibu dan padaku?" tanya Prajas yang tidak mendapatkan tanggapan.

"Tanpa kau sadari, Albert sedang mendapatkan karmanya saat ini. Kau tidak perlu repot-repot membalasnya. Tuhan tahu apa yang pantas Albert dapatkan," ucap Rose.

Hening.

Prajas tidak ingin menyanggah ucapan ibunya, karena ia juga tahu kalau Albert sedang berada dalam masa-masa paling sulit dalam hidupnya, sekali pun Prajas tidak ikut campur.

"Mungkin kau membenci Albert, tapi keluarganya tidak bersalah," kata Rose kemudian.

Prajas menatap ibunya.

Rose juga menatap pada Prajas. Ia mengusap rambut putra tunggalnya itu. "Albert tidak bisa meninggalkan keluarga Adiwijaya untuk Ibu yang merupakan seorang putri dari keluarga Danuarga. Dia tidak bisa berlari bersama Ibu untuk melawan garis permusuhan keluarga. Dia memilih menyerah dan membangun kehidupan dengan wanita lain, tapi wanita itu tidak bersalah."

Prajas memang mengakui kebaikan Hellena. Wanita penyabar itu tidak pernah memandangnya sebagai orang asing. Hellena menganggap Prajas seperti putranya sendiri.

Rose melanjutkan, "Hellena tidak merebut Albert dariku. Dia bersedia mendampingi Albert setelah hubunganku dan Albert terakhir dua tahun lamanya. Selain itu, ketiga anaknya Albert adalah adikmu juga. Mereka anak dari ayah kandungmu. Mereka juga tidak bersalah, mereka tidak tahu apa-apa. Jadi, jangan lukai mereka."

Prajas tidak merespon.

"Dari mana Ibu mendapatkan bukti-bukti itu?" tanya Prajas penasaran.

"Itu bukan hal yang sulit. Orang-orang kepercayaanku bisa mencarinya dalam sekejap," jawab Rose.

"Bisakah aku mengetahui di mana tempat Evan direhabilitasi?"

"Untuk apa?"

"Hanya ingin menjenguknya, Ibu bilang, mereka adalah saudaraku, bukan? Jadi, aku ingin menjenguk saudaraku."

⏰⏰⏰

Prajas iseng-iseng mendatangi tempat Evan direhabilitasi. Ia ingin menjenguk teman lamanya itu.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Prajas.

Evan menjawab pelan, "Beginilah adanya."

"Mau tahu sesuatu yang menarik?" tanya Prajas.

Evan mendongkak menatap Prajas. "Apa?"

Prajas menceritakan semuanya, dimulai dari dirinya yang merupakan anaknya Albert, kejahatan Albert, dan keberadaan Albert bersama keluarganya sekarang.

Evan terkejut mendengar ucapan Prajas. Tentu ia tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Namun, setelah Prajas menunjukkan semua bukti, akhirnya Evan percaya.

CHRONOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang