Part 097

47 2 0
                                    

◤─────•~❉✿❉~•─────◥

Perusahaan Evanture berkembang pesat dan kini bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Gunindra One, San Explier, Big 5 Hardiswara, dan lain sebagainya. Yang mana perusahaan-perusahaan besar tersebut adalah termasuk perusahaan yang memiliki perkembangan pesat dan sedang menyusul kesuksesan Danuarga Property, Adiwijaya Group, Mahali Corporation, dan SanLa Industrial Product.

Kemajuan pesat perusahaan Evanture membuat banyak perusahaan-perusahaan yang mengajak bekerja sama dengan Evanture. Tentu saja itu adalah kesempatan baik, jadi Evan menerima ajakan kerja sama dari perusahaan-perusahaan tersebut.

Sementara Prajas dan Caludilla sedang makan malam bersama di sebuah restoran mewah.

Prajas mengeluarkan kotak beludru berukuran sedang dan menyodorkannya pada Claudilla dan membukanya. "Selamat ulang tahun."

"Oh?" Claudilla terkejut melihat kalung dengan permata biru sapphire yang cantik.

"Menikahlah denganku," kata Prajas. Ia memantapkan diri ingin melamar Claudilla di hari ulang tahunnya itu.

"Tapi, tidakkah ini terlalu berlebihan?" tanya Claudilla. Kalimat tersebut adalah kalimat yang sama yang terlontar dari Lyra sewaktu Prajas memberikannya kalung di hari anniversary mereka.

"Aku bisa membeli seribu kalung yang sama, tapi aku tidak bisa menemukan Claudilla yang lain di dunia ini," ucap Prajas. Itu juga kalimat yang sama yang diucapkannya pada Lyra dulu.

Claudilla tersenyum sendu.

Prajas menggeleng dan segera mengubah kalimatnya, "Aku ingin hidup bahagia bersamamu. Kau adalah gadis yang kutemui di saat aku benar-benar terpuruk dan di titik terendahku. Aku merasa bahagia kau mendampingiku di masa-masa sulitku sampai aku merasa tegar dan sampai hari ini. Terima kasih, Claudilla."

"Prajas." Claudilla memeluk Prajas dengan erat. Ia menangis dalam pelukan pria itu.

"Kau juga satu-satunya pria yang mengerti aku. Kau yang menjagaku, menyayangiku, dan mencintaiku selama ini. Kau benar-benar pria terbaik yang pernah aku temui. Terima kasih, aku mencintaimu, aku mencintaimu, Prajas," tangis Claudilla.

Prajas membalas pelukan Claudilla. "Aku juga mencintaimu, aku sangat mencintaimu."

Semua pengunjung restoran menatap ke arah mereka dengan tatapan terharu dan meleyot.

"Tetaplah bersamaku," kata Prajas.

"Aku akan tetap bersamamu."

Beberapa bulan kemudian, Lyra mendapatkan kartu undangan pernikahan dari Prajas.

Di kartu undangan tersebut tertera nama : Junia Claudilla Mahali & Prajasta Juan Danuarga.

Lyra tersenyum bahagia untuk kakaknya. Ia menunjukkan kartu undangan tersebut pada suaminya.

Aero juga terlihat bahagia. "Kita harus datang ke Indonesia untuk pernikahan mereka."

Lyra mengangguk.

Tira dan juga Hellena mendapatkan kartu undangan yang sama dari Prajas.

"Aku benar-benar senang Kak Prajas menemukan cinta sejatinya," kata Tira.

Sean mengangguk.

"Putra tertuaku telah memilih pendamping hidupnya. Semoga kau bahagia, Nak," ucap Hellena yang menatap kartu undangan pernikahan Prajas dan Claudilla di tangannya.

Di hari yang sudah ditentukan, Prajas dan Claudilla mengucap janji suci di depan para tamu.

Rose terlihat sangat bahagia dan terharu. Bahkan wanita paruh baya itu sampai menitikkan air matanya.

CHRONOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang