SIFANY (SHARE FF from Internet)

PART 24

Jika Siwon sedang berbunga-bunga dan Tiffany sedang patah hati, sementara Stella sedang berusaha mencari celah untuk menjauhkan Tiffany dari Siwon...
Dia sibuk menyuruh orang untuk mencari tahu tentang Tiffany.
Dan sekarang, sedikit demi
sedikit dia mulai menemukan
informasi tentang wanita itu.

"Jadi, dia adik dari Hwang Michelle? Pantas saja dia mirip dengan wanita itu, kakaknya sudah gagal mendapatkan Siwon dan sekarang Adiknya sepertinya tidak mau kalah ya". Gumamnya, saat memeriksa
informasi yang diberikan
seseorang padanya.

"Cih! Dia bahkan mengejar Siwon sampai rela menjadi karyawan Choice Group".

"Ternyata setelah
berpisah dariku. Selera Siwon
sudah menurun, ya!". Dia
tersenyum sinis, melihat
gambar-gambar Tiffany yang
diambil oleh orang suruhanya.

"Hm, sepertinya aku punya
ide untuk memisahkan mereka!".
ucapnya, dengan senyum senang.

Klek!

Tiba-tiba terdengar suara
pintu terbuka. Buru-buru Stella
merapikan lembaran foto milik
Tiffany ada yang bersama Nichkhun juga, dia tidak
ingin WonYoung sampai mengetahui
rencananya.
Dan benar seperti dugaannya,
WonYoung muncul dari balik pintu.
Dia tersenyum menatap Stella
yang sedang duduk di depan meja
rias.

"Sedang apa? tanya pria itu,
sambil memeluk Stella dari
belakang.

"Tidak ada, aku hanya bercermin". Stella tersenyum kecil,
berusaha menunjukkan sikap
manisnya. Agar WonYoung tidak
curiga, karena jika pria itu tahu
pasti dia akan berulah lagi.
WonYoung mencium punggung
Stella, jika sudah seperti ini dia
tahu apa yang diinginkan oleh
pria itu. Tentu saja, meminta
haknya untuk malam ini.

"Ayo," ucap WonYoung berusaha
menarik tangan Stella menuju
kasur. Dia membalik tubuh Stella
agar menghadap padanya.
Tangan nakal pria itu,
mengusap pundak Stella lalu
menjalar ke leher hingga
tengkuknya. Berusaha untuk
memancing agar Stella mau
menghabiskan malam ini
bersamanya.

Namun, ketika dia hendak
mendaratkan ciuman di leher
wanita itu. tiba-tiba Stella menarik
mundur tubuhnya, hingga
terlepas dari pelukan WonYoung
Pria itu kebingungan, dia
menatap Stella dengan penuh
tanda tanya. Kenapa Stella
tiba-tiba menolaknya seperti ini?

"Ada apa denganmu?" tanya
WonYoung, dia mendadak tidak
mengerti dengan Stella. Karena
sudah satu minggu ini, Stella selalu
menolak setiap kali WonYoung
mengajaknya untuk
menghabiskan malam bersama.

Stella tersenyum kecil, dia
meletakkan tangannya di dada
WonYoung Meraba dengan lembut,
menggunakan jari-jari lentiknya.

"Aku sedang datang tamu
bulanan, Sayang. Sabar ya!"
ucapnya yang langsung
mengundang decakan dari bibir
WonYoung.

Tapi ternyata, itu hanya
sebuah kebohongan. Karena Stella,
hanya ingin menghindari pria itu.
Selama tiga tahun bersama
WonYoung dia sudah mulai bosan.

Tiba-tiba WonYoung menarik
pinggulnya, hingga tubuh Stella
merapat dan membentur perut
pria itu. Sebenarnya, Stella sudah
ingin menendang WonYoung agar
tidak memeluknya.
Tapi, karena dia belum
mendapatkan apa yang
diinginkannya. Maka wanita itu,
harus bersikap layaknya seorang
istri yang sangat mencintai
suaminya.
"Puaskan dengan ini," tunjuk
WonYoung ke arah bibir Stella yang
terlihat sangat seksi di matanya.
Seketika Stella mendengus
pelan, namun dia tetap
menunjukkan senyum terbaik. Dia
mengalungkan kedua tangan di
leher pria itu.
Bibirnya merengut,
menunjukkan kesan
menggemaskan. Sehingga WonYoumg,
semakin tidak sabar untuk
mencium wanita itu.
Tapi, ketika dia berusaha
mencapai bibir itu. Stella segera
menjauhkan bibirnya, lalu
meletakkan kepala di dada Tiffany.
"Tadi, aku melihat ada lipstik
keluaran terbaru. Warnanya
sangat cocok untuk kulitku." Dia
merengek, persis seperti seorang
anak yang meminta es krim.
"Kamu menginginkannya?
tanya WonYoung, kedua tangan pria
itu yang bertengger di pinggul
Stella.