——
–You’re the one for me–
——
Author POV
Tiffany membuka matanya dengan perlahan. Otaknya sedang mengulangi kejadian yang terakhir kali diingatnya. Mata Tiffany menatap pada langit-langit diatasnya dan seketika terlonjak saat menyadari bahwa ia tidak berada di rumah.
“Wow! Tenang, Tiffany.” Ucap Nichkhun membuat Tiffany langsung menatapnya.
Tiffany terlihat lega karena mengetahui jika dirinya berada di rumah Nichkhun. Ia benar-benar sempat lupa dimana dirinya berada dan apa yang dilakukannya terakhir kali.
“Sudah merasa lebih baik?” Tanya Nichkhun sembari mengusap kepala Tiffany.
“Ya. Sakit kepalaku sudah hilang.” Jawab Tiffany dengan suara serak.
“Minumlah.” Nichkhun memberikan minuman hangat untuk Tiffany.
“Jam berapa sekarang?” Tanya Tiffany.
“Setengah satu malam.” Jawab Nichkhun.
Mata Tiffany melebar saat mendengar jawaban Nichkhun. Ia meraih pergelangan tangan Nichkhun yang memakai jam untuk memastikan jika laki-laki itu tidak membohonginya. Dan ternyata Nichkhun benar.
“Kenapa kau tidak membangunkanku?!” Omel Tiffany.
“Aku hanya tidak ingin sakit dikepalamu semakin menjadi.” Balas Nichkhun membela diri.
Baiklah, niat Nichkhun memang baik.
“Aku harus segera pulang.”
Nichkhun beranjak dari sofa dan mengambil tasnya. Melihat itu, Nichkhun juga ikut beranjak dan berdiri disamping Tiffany.
“Aku akan mengantarmu pulang.” Kata Nichkhun.
“Tentu saja kau harus melakukannya.” Sahut Tiffany dan segera berjalan mendahului Nichkhun.
Nichkhun menatap punggung Tiffany dan tersenyum kecil. Kemudian menyusul Tiffany untuk mengantar perempuan itu pulang.
Tiffany yang dikenal Nichkhun, tidak pernah memperdulikan jam berapa ia pulang ke rumah. Semakin malam, semakin baik menurut Tiffany. Karena perempuan itu selalu pulang dalam keadaan mabuk dan lebih baik menghindari kemarahan orangtuanya dengan pulang malam.
Tetapi Tiffany yang sekarang benar-benar telah berubah. Seandainya perhatian Tiffany pada Nichkhun telah hilang, maka Nichkhun tidak akan mengenal perempuan itu lagi. Karena hanya perhatian dari Tiffany–lah yang membuat Nichkhun tergila-gila padanya.
“Apa yang kau cemaskan? Bukankah suamimu sedang mengacuhkanmu?” Tanya Nichkhun setelah mereka melewati setengah perjalanan.
“Tetap saja tidak baik jika aku pulang malam seperti ini.” Jawab Tiffany tanpa menatap Nichkhun.
“Kau bahkan pernah pulang lebih malam dari ini dan dalam keadaan mabuk.” Komentar Nichkhun.
“Oh, Tuhan. Jangan bahas itu lagi, Nichkhun-a.” Keluh Tiffany.
“Aku benar-benar tidak tau apa yang kupikirkan dulu sehingga selalu pulang dalam keadaan mabuk.” Tiffany menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIFANY (SHARE FF from Internet)
RomanceIni adalah FF TBC (SIFANY) dari internet NC Oke Jadi harap kebijakannya dalam membaca dan TOLONG, aku MOHON MAAF jika aku secara tidak langsung meracuni otak para readers yang masih POLOS hehe aku MINTA MAAF... sekali lagi, ini hanya untuk usia...