PART 022

530 51 6
                                    


——

Author POV

Siwon menggeram dan mencoba untuk menahan dirinya. Menahan diri untuk tidak menarik tengkuk
Tiffany dan melumat habis bibir gadis itu. Siwon menghitung mundur di dalam hatinya. Jika dalam waktu 10 detik Tiffany tidak juga menjauhkan wajahnya, maka Siwon akan benar-benar lepas kendali.

Sepuluh.. Sembilan.. Delapan.. Tujuh.. Enam.. Lima.. Empat.. Tiga.. Dua..

“Oh, astaga!”

Siwon merasa hampa. Dan ia tersadar bahwa Tiffany sudah menjauhkan wajah mereka. Hingga membuat bibir mereka terpisah tanpa Siwon sempat membalas ciuman gadis itu. Siwon mendongak untuk menatap wajah Tiffany. Dan Siwon dapat melihat bahwa Tiffany sedang salah tingkah.

“Sepertinya aku datang di saat yang tidak tepat.” Ujar Hyemi membuat Siwon menoleh sedikit untuk melihat wanita itu.

“H–haruskah aku keluar lagi?” Tanya Hyemi.

Wanita itu juga terlihat salah tingkah. Hyemi merasa menyesal karena telah mengganggu saat-saat intim antara Siwon dan Tiffany. Seharusnya Hyemi menghabiskan waktu lebih lama di kantin rumah sakit tadi.

“T–tidak, eommonim. M–masuklah.” Kata Tiffany dengan terbata.

Gadis itu menyelesaikan kegiatannya yang sedang memasang perban Siwon. Setelahnya ia membantu Siwon memasang kembali baju laki-laki itu. Tiffany yakin wajahnya sudah memerah saat ini.

Tiffany tidak menyesal telah mencium Siwon. Hanya saja, seharusnya Tiffany tidak mencium laki-laki itu di sembarang tempat seperti ini. Tempat di mana semua orang bisa masuk dan melihat apa yang telah dilakukannya. Tiffany benar-benar mengutuk dirinya sendiri.

“Kenapa kau harus repot-repot melakukannya, Tiffany?” Tanya Hyemi sembari menaruh buah di atas meja.

“Aku hanya ingin melakukannya, eommonim.” Jawab Tiffany pelan. Gadis itu menundukkan kepalanya karena malu.

Saat Tiffany melihat Siwon tadi, laki-laki itu terlihat biasa saja. Tidak ada wajah malu atau pun salah tingkah. Tiffany ingin sekali seperti Siwon. Bisa memasang wajah datar di mana pun dan kapan pun kau mau.

“Pulanglah. Ada eomma disini yang akan membantuku.” Kata Siwon tanpa menatap Tiffany. Laki-laki itu menyandarkan punggungnya pada bantal dan meluruskan kakinya di atas tempat tidur.

“Hei, kenapa dia harus pulang?” Protes Hyemi. Siwon menatap Hyemi dan berharap wanita itu dapat bekerja sama dengannya.

“Tiffany akan tetap disini. Eomma membutuhkan teman bicara untuk menemanimu.” Ucap Hyemi.

“Eomma bisa berbicara denganku.” Sela Siwon.

“Tidak. Kau harus banyak istirahat jika ingin cepat pulang.” Balas Hyemi dengan nada final. Siwon hanya dapat menghela nafas panjang.

“Duduklah di sana, Tiffany. Aku akan mengupas buah ini sebentar untuk Siwon.” Ujar Hyemi.

Tiffany hanya menganggukkan kepalanya. Ia memang tidak berniat untuk pulang. Tiffany sudah katakan jika dia ingin memastikan Siwon baik-baik saja, bukan? Ia merasa harus berada di dekat laki-laki itu untuk memastikannya.

SIFANY (SHARE FF from Internet) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang