PART 007

787 38 18
                                    

——

Author POV

Tiffany mencengkram pena yang dipakainya untuk mengerjakan soal ujian. Ia tidak bisa berkonsentrasi untuk mengerjakan soal tersebut. Di saat kata-kata Siwon seminggu yang lalu terus menari indah di dalam kepalanya. Beberapa kali ia memejamkan matanya untuk mengenyahkan kejadian seminggu yang lalu dalam pikirannya. Sayangnya semua itu tidak membuahkan hasil, dan malah membuat kata-kata Siwon semakin terdengar nyata olehnya.

Tiffany menghembuskan nafasnya dengan pelan. Ia merasa sangat frustasi saat ini. Hari ini adalah ujian akhir, tapi ia bahkan belum menjawab satu–pun soal yang ada di kertas. Ia bisa saja tidak lulus ujian karena ini. Dan Tiffany sangat takut akan hal itu. Ia tidak tau bagaimana caranya untuk menghilangkan Siwon di dalam pikiran, beserta kata-katanya saat itu. Tiffany menghela nafas sekali lagi. Keringat mengaliri sekitar pelipisnya.

Guru Ahn adalah guru yang saat itu bertugas untuk menjadi pengawas di kelas Tiffany. Dari tempat duduknya sekarang, ia dapat melihat Tiffany yang duduk dengan gelisah. Membuat Guru Ahn menatapnya dengan bingung. Ia segera berdiri dan menghampiri Tiffany. Berusaha untuk tidak menimbulkan keributan dan mengganggu siswa lain yang sedang berkonsentrasi.

“Kau baik-baik saja?” Bisik Guru Ahn. Tiffany mendongak dan menatap guru laki-laki yang berdiri di sampingnya. Gadis itu mengusap keringat di wajahnya dan berusaha bersikap biasa.

“Aku tanya apa kau baik-baik saja, Miyoung-ah?” Tanya Guru Ahn sekali lagi.

“Saya baik-baik saja, saem.” Jawab Tiffany. Guru Ahn menaikkan sebelah alisnya dan menatap kertas jawaban Tiffany.

“Kau yakin? Waktu sudah berjalan selama 45 menit, dan belum ada satu–pun soal yang kau jawab?” Kata Guru Ahn dengan tidak percaya. Saat Tiffany berada di kelas 2, Guru Ahn merupakan wali kelas gadis itu. Hingga Guru Ahn sangat mengetahui bagaimana sosok Tiffany. Tiffany memang tidak pintar, tetapi gadis itu tidak pernah segelisah ini saat mengerjakan ujian.

“Hwang Miyoung, kau tidak boleh sesantai ini. Ini adalah ujian akhir. Jika kau seperti ini, kau bisa gagal.” Guru Ahn mulai memberikan ceramahnya pada Tiffany. Membuat beberapa siswa menatap Tiffany dengan pandangan ingin tau.

“Maafkan saya, saem. Saya akan bersungguh-sungguh mengerjakannya.” Ujar Tiffany pelan. Gadis itu menatap soal-soal di kertas dan mulai berkonsentrasi. Ia berdoa dalam hati semoga Tuhan mau menghilangan sosok Siwon dalam pikirannya untuk beberapa jam ke depan saja. Guru Ahn menatap Tiffany dengan menggelengkan kepalanya, sebelum akhirnya ia kembali duduk di kursinya.

——

Kyuhyun dan ibu Tiffany sudah pindah ke apartement yang dijanjikan Jongwoon saat itu. Seperti dugaan Kyuhyun, apartement yang ditempatinya saat ini benar-benar jauh lebih baik daripada rumah kecil mereka yang saat ini telah kosong. Apartement itu memang tidak mewah, tetapi memiliki beberapa kamar hingga membuat Kyuhyun merasa puas. Setidaknya, saat ia membawa Tiffany pulang, Tiffany akan mendapatkan kamar tidur baru. Kamar tidur dengan tempat tidur yang empuk walaupun kecil. Tiffany tidak akan merasa kedinginan seperti dulu, karena harus tidur di kasur lipat.

Sama seperti Kyuhyun, ibu Tiffany juga terlihat senang saat Kyuhyun mengajaknya untuk tinggal di apartement tersebut. Ia juga mendapatkan kamar sendiri yang tentu saja lebih baik daripada kamarnya yang dulu. Walaupun kebahagiaan ibu Tiffany belum lengkap karena tidak ada Tiffany di tengah-tengah mereka. Ia sangat merindukan anak perempuannya itu. Sudah dua bulan mereka tidak bertemu dan sudah dua bulan juga ibu Tiffany tidak mendengar suara Tiffany.

SIFANY (SHARE FF from Internet) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang