--Author POV
Kehidupan pernikahan Kiho dan Hyemi tentu saja tidak berjalan lancar seperti dugaan mereka. Selalu ada masalah yang terjadi dan disebabkan oleh orangtua Kiho. Namun Kiho dan Hyemi melewatinya dengan sisa-sisa kesabaran mereka. Keduanya seolah terus percaya bahwa cinta mereka semakin kuat dengan adanya masalah yang menimpa. Dan perjuangan mereka membuahkan hasil saat Hyemi dinyatakan hamil oleh dokter keluarga Kiho. Usia kandungan Hyemi adalah 5 minggu. Kiho terlihat sangat senang sekali. Ia memang menginginkan anak yang banyak dari pernikahannya dengan Hyemi. Berbeda dengan Kiho yang terlihat senang, orangtua Kiho justru bertambah semakin khawatir dengan kehamilan Hyemi. Mereka merasa anak di dalam kandungan Hyemi akan membuat cinta Kiho dan Hyemi semakin kuat. Dan membuat mereka tidak bisa memisahkan kedua orang itu.
"Terima kasih, sayang." Ujar Kiho yang sedang menggenggam tangan Hyemi. Wanita itu berbaring di atas tempat tidur mereka, sehabis diperiksa. Kedua orangtua Kiho langsung meninggalkan kamar Kiho dan tampak tidak tertarik sama sekali dengan keharuan sepasang suami istri tersebut.
"Kau tidak perlu berterima kasih, oppa. Dia anakku juga." Balas Hyemi.
"Tidak. Selain berterima kasih karena kau sudah hamil, aku berterima kasih karena kau mau bertahan di rumah ini." Kata Kiho. Hyemi tersenyum dan membalas genggaman tangan Kiho.
"Karena kita sudah berjanji untuk melewatinya bersama, oppa. Karena aku mencintaimu." Ucap Hyemi. Kiho ikut tersenyum dan mengecup punggung tangan Hyemi.
"Aku harap dengan kehadiran anak ini, orangtuaku akan mulai luluh." Nada suara Kiho terdengar penuh harapan.
"Yah, oppa. Kenapa wajahmu seperti itu, bukankah kita sedang bahagia?"
"Ah, ya. Maafkan aku, sayang. Sekarang kau istirahatlah. Aku harus kembali ke kantor untuk bekerja."
"Ya, oppa. Pergilah. Aku akan beristirahat."
--
"Ada apa ini?" Kiho yang baru pulang bekerja tampak bingung saat melihat keadaan ruang tamu yang cukup ramai. Ibunya, Hyemi, beberapa pelayan serta seorang wanita tua yang tidak di kenal oleh Kiho. Ia mengalihkan pandangannya pada Hyemi yang tampak menundukkan kepalanya, seperti orang yang ketakutan. Melihat itu, Kiho segera menghampirinya dan berdiri di samping Hyemi.
"Ada apa ini, eommoni?" Tanya Kiho. Suaranya terdengar tidak suka.
"Dan kenapa kalian semua berkumpul disini?" Kiho menatap pelayan rumah dengan kesal. Mereka tampak menikmati sosok Hyemi yang sedang terintimidasi oleh ibunya.
"Tidak ingin kembali bekerja?!" Gertak Kiho. Pelayan-pelayan tersebut segera membungkuk hormat dan meninggalkan ruang tamu. Kiho kembali menatap Hyemi dan berjongkok disampingnya.
"Apa yang terjadi, Hyemi-ya?" Tanya Kiho.
"Apa kau suaminya?" Wanita yang tidak dikenal oleh Kiho, bertanya pada pria itu. Kiho menoleh dan menatap wanita itu dengan kening yang berkerut.
"Ya. Aku suaminya." Jawab Kiho.
"Kenapa?" Tanyanya kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIFANY (SHARE FF from Internet)
RomantizmIni adalah FF TBC (SIFANY) dari internet NC Oke Jadi harap kebijakannya dalam membaca dan TOLONG, aku MOHON MAAF jika aku secara tidak langsung meracuni otak para readers yang masih POLOS hehe aku MINTA MAAF... sekali lagi, ini hanya untuk usia...