PART 023

756 51 3
                                    

Tanpa sadar Siwon tersenyum setelah mendengar ucapan petugas keamanan. Tiffany yang tidak tau apa-apa mencoba berbohong agar bisa masuk ke dalam rumah ini. Entah mengapa Siwon merasa senang setelah mengetahui gadis itu berbohong karena terlalu mengkhawatirkannya.

"Jangan membiarkan siapapun masuk bahkan Donghae hyung sekalipun. Aku sedang tidak ingin diganggu. Mengerti?" Ujar Siwon.

"Ya, tuan."

Siwon segera menutup pintu dan tidak lupa menguncinya. Ia menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya. Menunggu Tiffany di sana seperti keinginan gadis itu. Setelah masuk ke dalam kamar, Siwon meletakkan gelas yang dibawanya ke atas meja. Kemudian ia duduk di atas tempat tidur.

Cukup lama Siwon menunggu Tiffany di dalam kamar. Ia tidak tau apa yang sedang dilakukan gadis itu di dapur. Dan Siwon harap Tiffany tidak menghancurkan dapurnya dalam kunjungan pertamanya ke rumah ini. Walaupun sebenarnya selama ini Tiffany tidak pernah menghancurkan dapur di apartement Siwon sebelumnya.

Tiffany datang tidak lama kemudian. Gadis itu membawa nampan berisi sebuah mangkuk, gelas dan baskom. Ia mendekati Siwon dan duduk di sisi tempat tidur tepat di samping Siwon. Siwon dapat melihat apa saja yang dibawa gadis itu.

"Kau membuat bubur?" Tanya Siwon. Ia pikir Tiffany hanya menyiapkan air untuk mengompres tangannya.

"Tadi saat di rumah sakit kau hanya makan sedikit. Aku takut kau merasa lapar, oppa. Lagipula kau sedang masa penyembuhan dan harus banyak makan." Jawab Tiffany.

Tiffany menaruh baskom dan gelas di atas meja nakas. Ia memegang mangkuk bubur dan menaruh nampan di atas lantai.

"Makanlah dulu, oppa. Setelah itu aku akan mengompres tanganmu." Ujar Tiffany sembari memberikan mangkuk bubur pada Siwon.

"Tanganku sedang sakit. Kau tidak lihat? Aku tidak bisa makan sendiri." Kata Siwon acuh. Tiffany terdiam sebentar mendengar kata-kata Siwon.

"T-tidak apa-apa jika aku menyuapimu?" Tanya Tiffany pelan.

"Kau tidak perlu melakukannya jika memang tidak mau. Aku masih bisa menahan rasa lapar." Jawab Siwon sembari mengalihkan pandangannya dari Tiffany.

"Atau Haruskah aku menelpon sekretaris Lee agar dia kesini untuk menyuapimu?"
Siwon tidak menjawab satu katapun dan masih mengalihkan pandangannya dari Tiffany dengan kesal.

Tidak ingin membuat Siwon menjadi semakin kesal dan karena tidak ada tanggapan dari Siwon akhirnya Tiffanylah yang menyuapi laki-laki itu. Tiffany tentu saja merasa sangat senang dapat melakukannya. Walaupun Siwon masih bersikap ketus dan dingin padanya, setidaknya laki-laki itu tidak menolak masakannya.

Sembari menyuapi Siwon, mata Tiffany menjelajahi kamar Siwon. Kamar Siwon saat ini lebih besar daripada kamar di apartement. Tempat tidur yang sedang di duduki oleh Tiffany pun lebih terasa nyaman. Akan terasa lebih nyaman jika ia berbaring di atasnya dan berada di dalam pelukan Siwon.

Tiffany menggelengkan kepalanya saat membayangkan hal yang tidak seharusnya ia bayangkan. Saat menatap Siwon, Tiffany terkejut karena laki-laki itu pun sedang menatapnya. Tiffany berharap Siwon tidak memergokinya yang sedang memandangi kamarnya serta memikirkan hal-hal aneh.

Tiffany memasukkan suapan terakhir ke mulut Siwon dengan tangan bergetar. Siwon tidak mengalihkan pandangannya sedikit pun dan hal itu membuat Tiffany merasa gugup serta salah tingkah. Tiffany menaruh mangkuk kosong di atas nampan. Mengambil gelas dan membiarkan Siwon menghabiskan isinya.

SIFANY (SHARE FF from Internet) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang