Donghae seperti mempersilahkan YoonA namun, lagi-lagi dia merasakan
ada hal aneh padanya.'Aku mencintai Tuan. Tapi,
sikap Tuan membuatku benci!"
YoonA memejamkan matanya
dengan erat.Dia bahkan seperti bayi kecil
yang tidak bisa membuat satu
pilihan matang. Kepalanya sangat
dihantui kebimbangan.Klek!
Tiba-tiba pintu dari ruang
gym terbuka. Dan saat itu, YoonA
menyadari jika Donghae berada di
sana. mereka saling tatapan,
dengan sorot mata yang berbeda."Kenapa masih di sini? Pergilah! Saya tidak ingin melihatmu lagi!"
Dari intonasi bicara pria itu,
terlihat jelas jika dia sangat
kecewa. Tatapannya pun tampak
dingin, tidak seperti tadi lagi,
dimana YoonA masih melihat
kebrengsekannya.Donghae berbalik, dia hendak
pergi menuju kamar mandi.
Dalam hatinya, dia sudah tidak
ingin peduli dengan YoonA lagi.
Gadis itu memaksanya untuk
melakukan hal seperti ini. Gadis
itu membuat dia tidak memiliki
pilihan lain, selain melepaskan dia.YoonA kembali menunduk, dia
sedang memikirkan sesuatu dalam
kepalanya. Ingin sekali dia pergi,
namun ada yang menahan
langkahnya di sini.
Sebuah perasaan yang
memaksa untuk di ungkapkan.
Dan entah kenapa, dia sendiri
malah menjadi kesal dengan sikap
Donghae yang seperti ini.YoonA merasakan jantungnya
berdebar tidak karuan. Ketika dia
bersiap ingin menyampaikan
sesuatu, pada Donghae yang bahkan
tidak berbalik sedikitpun."Tuan!" panggil YoonA, yang
berhasil menghentikan langkah
pria itu lalu memejamkan matanya. Donghae tidak ingin
berbalik. Karena dia tahu, YoonA
hanya ingin mengucapkan selamat
tinggal."Aku mencintaimu!"
Seketika kelopak mata Donghae
membuka perlahan. Ekspresi dinginnya, kini
sudah mulai berubah saat
mendengar ucapan gadis itu.Perlahan pria itu berbalik,
dan dia mendapati YoonA yang
berdiri di ambang pintu dengan
mata terpejam."Tapi tolong jangan bersikap
ketus dan kasar padaku! Aku
membencinya!"
Donghae masih berdiam diri di
tempat, dia tampak syok
mendengar ucapan gadis itu. Dia
masih berdiri di sana, sedang
menunggu ucapan YoonA yang
akan disampaikan padanya."Tidak bisakah Tuan
bersikap seperti seorang pria yang
mencintai wanitanya?" tanya
YoonA dengan menggebu-gebu,
karena dia benar-benar ingin
melampiaskan semua yang ada
dalam kepalanya.Nafas gadis itu terdengar
memburu, dia mulai panik karena
tidak mendapat respon dari Donghae.
Apa pria itu akan menertawakannya?
Karena penasaran, YoonA
membuka kelopak matanya
dengan perlahan. Dan detik
kemudian, terkejut arena
menyadari jika Donghae sudah
berdiri tepat di hadapannya."Tu-Tuan?" gumam YoonA
yang terlihat gugup. Dia semakin
panik, ketika menyadari senyum
sinis di bibir pria itu."Choi Siwon, Aku menerima uluran tangan pertemanan darimu, Tapi setelah ini bisakah kau lebih menghormati dan menghargaiku?". Ucap Tiffany penuh harap.
"Aku akan menjaga mu dengan baik kali ini".
"Seperti seorang kakak?".
"Eum, Aku tidak bisa menjanjikan hal itu karena aku memang mencintaimu, Aku tidak ingin menjadi munafik karna pada kenyataannya aku ingin memilikimu termasuk diatas ranjangku".
"Tapi untuk saat ini kau bisa menganggapnya begitu". Siwon tersenyum dan Tiffany tertawa kecil.
"Baiklah, Terimakasih banyak".
KAMU SEDANG MEMBACA
SIFANY (SHARE FF from Internet)
Storie d'amoreIni adalah FF TBC (SIFANY) dari internet NC Oke Jadi harap kebijakannya dalam membaca dan TOLONG, aku MOHON MAAF jika aku secara tidak langsung meracuni otak para readers yang masih POLOS hehe aku MINTA MAAF... sekali lagi, ini hanya untuk usia...