PART 9

1.3K 53 6
                                    

Tiffany tengah membersihkan meja makan saat mendengar bel apartmentnya berbunyi, siapa gerangan yang berkunjung saat siang hari seperti ini?

Sebelum membuka pintu, ia pasti selalu melihat tamu tersebut dari interkom terlebih dahulu.

"Eo, Eommonim??" seru Tiffany saat melihat sosok wanita cantik dengan paras keibuannya.
Cepat-cepat, Tiffany menekan tombol kunci otomatis apartemennya untuk membuka pintu, dan langsung menyapa ibu mertuanya itu.

"Eommeo-nim, Anda datang?" sapa Tiffany lembut, ia membungkuk ke arah mertuanya itu. Ah tak bisa dibilang membungkuk sebab hanya kepala Tiffany saja yang menunduk. Dengan perut yang sudah membesar membuatnya sedikit kesulitan.

Tapi, Nyonya Choi tidak mempermasalahkannya. Wanita paruh baya ini tak bisa menutupi rasa bahagia tatkala melihat Isteri putanya ini semakin berisi dan terlihat sehat.

"Aigo menantu-ku.. sudah sebesar ini?" Nyonya Choi menaruh tangannya diatas tonjolan perut Tiffany.

"Ne, Eommeo-nim, makanku semakin banyak dan tubuhku juga makin melar" curhat wanita berbadan dua ini.

"Aigo, tapi tetap saja, saat kehamilan-mu, Eomma merasa kecantikanmu lebih bersinar, sayang.."

"Ah, Eomma, kau terlalu memujiku.. Di luar dingin Eomma, kkaja kita masuk, kebetulan sekali aku baru membuat cokelat panas."

Kedua wanita berbeda generasi itu memasuki apartemen mewah itu, dan Tiffany membawa sang mertua menuju sofa di ruang tamu apartemennya. Sementara wanita itu, kembali ke dapur, sibuk menyiapkan minuman hangat untuk mertuanya.

"Sudah berapa minggu , sayang?"

"Sudah mau menginjak 20 minggu, Eomma"

"Aigo.. Sebentar lagi aku akan dipanggil Halmeoni.. Aaaa, aku sudah tidak sabar rasanya.." Ia sedikit berjingkat -seolah lupa dengan usia- sebagai bentuk untuk menegaskan 'Hei! Aku senang sekali tau!'

"Kau tau, Choi Halmeoni sangat merindukan-mu. Beliau juga menitipkan salam dan juga beberapa souvenir untuk bayi kalian."

"Nde?? Eommeo-nim, mengapa repot-repot sekali?"

"Hei, siapa yang repot-repot? Ini anak pertama Siwon kami, yang sangat kami nantikan. Ah, para Imo-mu juga tidak lupa memberi selamat, dan meminta maaf karena tidak bisa hadir saat bayi kalian lahir nanti. Kau tau kan sayang, jika mereka tinggal di luar negeri sedangkan saat cucuku lahir, bulan sudah memasuki musim dingin?"

"Ne, tidak apa-apa Eommeo-nim, dan juga, terimakasih banyak"

"Jangan sungkan sayang!"

Kembali pada tujuan awal ia datang kemari,

Nyonya Choi sibuk melihat-lihat, sedikit memastikan beberapa hal yang ada dipikirannya, diantaranya adalah..

Apakah Siwon memajang foto Yuri, atau tidak.

Nyonya Choi bersumpah jika ia benar-benar menemukan itu, maka ia akan memasukkan Choi Siwon ke dalam perutnya lagi.

Beruntung sekali, foto yang dipajang di sini adalah foto pre-wedding dan wedding mereka.

Baiklah, Choi Siwon.. kau memang putera Eomma yang sedikit berbakti.

SIFANY (SHARE FF from Internet) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang