PART 010

761 40 5
                                    

——

Author

Tiga hari berlalu semenjak Tiffany mengetahui dirinya sedang mengandung buah cintanya dengan Siwon. Buah cinta? Tiffany merasa dua kata itu tidaklah cocok untuk menggambarkan bayi yang berada di perutnya saat ini. Jika ia memang sedang mengandung buah cinta mereka, bukankah seharusnya mereka merasa senang? Bukankah seharusnya Siwon menemaninya melewati masa-masa kehamilan seperti ini? Lalu, kemana laki-laki itu? Ia bahkan sudah tidak pulang ke apartement selama tiga hari. Tepat setelah ia mengetahui kehamilan Tiffany.


Tiffany tentu merasa sangat terluka dengan sikap Siwon. Laki-laki itu menolak kehamilannya dan menyuruh Tiffany untuk menggugurkan kandungannya. Tiffany benar-benar tidak tau apa yang ada dipikiran Siwon saat ia mengatakan kalimat terkutuk itu. Bayi yang dikandungnya adalah sosok yang tidak berdosa. Jika Siwon memang tidak menginginkan bayi ini, bukankah seharusnya laki-laki itu tidak menumpahkan spermanya di rahim Tiffany?

“Bagaimana bisa kau melakukan ini padaku?” Tiffany menyeka airmatanya. Sudah tidak terhitung seberapa banyak airmata yang dikeluarkan Tiffany selama tiga hari ini. Saat mengingat perkataan Siwon saat itu, Tiffany akan kembali menangis dan benar-benar membenci Siwon. Namun Tiffany tidak benar-benar membencinya, karena Tiffany mengharapkan kepulangan laki-laki itu. Mengharapkan kedatangannya dan berkata bahwa saat itu ia hanya bercanda.

Tiffany sudah berusaha untuk menghubungi Siwon. Tetapi ponsel laki-laki itu tidak aktif. Tiffany juga menghubungi Donghae, namun sekretaris pribadi Siwon itu juga tidak mengetahui keberadaan Siwon. Donghae bahkan harus mengerjakan pekerjaan Siwon karena laki-laki itu menghilang. Donghae terus bertanya pada Tiffany tentang apa yang terjadi. Namun Tiffany tidak memiliki keberanian untuk menceritakannya pada Donghae. Ia tidak ingin Donghae mengasihaninya. Lagipula, Tiffany ingin meluruskan masalah ini terlebih dahulu sebelum mengumbar kehamilannya.

Mendengar suara pintu apartement membuat Tiffany dengan segera keluar dari kamarnya. Ia berharap itu Siwon. Namun harapan Tiffany tidak terkabulkan, karena yang datang adalah Hyemi. Tiffany menyeka airmatanya dan membungkuk sopan untuk menyapa Hyemi. Hyemi terlihat terkejut dengan penampilan Tiffany. Wajahnya yang lusuh dengan bekas airmata dan rambut acak-acakan. Hyemi mendekati Tiffany sembari menatap gadis itu dari atas ke bawah.

“Bagaimana bisa penampilan seorang istri seperti ini?” Kata Hyemi dengan suara yang tidak bersahabat.

“Maaf.” Ujar Tiffany dengan membenarkan rambutnya dan mengusap wajahnya.

“Dimana Siwon?” Tanya Hyemi. Tiffany terdiam dan menundukkan kepalanya. Ia tidak bisa menjawab pertanyaan itu, karena ia juga tidak tau dimana keberadaan Siwon.

“Aku bertanya padamu!” Ucap Hyemi kesal.

“A–aku tidak tau dimana Siwon oppa.” Jawab Tiffany.

“Bagaimana mungkin? Kau istrinya dan kalian tinggal bersama. Jangan coba-coba untuk membohongiku.” Hyemi berjalan melewati Tiffany dan berniat mencari Siwon dikamarnya.

“Siwon oppa tidak pulang ke apartement sejak tiga hari yang lalu.” Perkataan Tiffany membuat langkah Hyemi terhenti. Wanita itu berbalik dan menatap Tiffany dengan terkejut.

“Kenapa?” Tanya Hyemi lagi. Tiffany meremas kesepuluh jarinya. Apa yang harus dikatakannya?

“Aku bertanya padamu kenapa Siwon tidak pulang?!” Hyemi mencengkram lengan Tiffany.

SIFANY (SHARE FF from Internet) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang