Pagi itu Siwon terbangun dari
tidurnya Pandangan pria itu
langsung tertuju ke bagian
samping, namun dia tidak
mendapati keberadaan Tiffany di
sana...
Siwon bangkit dari tidurnya
lalu mengusap wajah untuk
mengumpulkan nyawa sebentar.
Dia melirik ponsel yang ada di
atas meja nakas, lalu meraihnya
dan mendapati sebuah pesan di sana.Kening pria itu mengerut,
ketika menyadari isi pesan yang
sangat dia yakini berasal dari
Stella Dia membukanya membaca sebentar lalu mengabaikan pesan itu tanpa berniat untuk membalasnya...
Biarkan saja, dia tidak akan
peduli. Lagi pula, untuk apalagi
Stella mengirimkan pesan seperti
itu padanya?
Bukan semakin rindu, Siwon
merasa dirinya semakin jengkel
pada wanita itu.
Siwon bergegas keluar kamar,
untuk mencari keberadaan Stella
yang tidak dia ketahui
keberadaannya...
Dia berjalan menuju dapur, dengan wajah bantal yang sialnya masih saja
tetap tampan, tepat saat dia berada di
depan meja pantry, Siwon
mendapati Tiffany yang sedang
sibuk di sana. Menyiapkan roti
untuk sarapan pagi."Tiffany". panggil pria itu, lalu
menghampiri Tiffany yang kini
sudah menengok menatapnya."Hm, selamat pagi, Oppa".
ucap Tiffany tersenyum kecil."Aku buatkan sarapan, Sandwich dan kopi." Tiffany meletakkan sebuah
sandwich, dan segelas kopi panas
di atas meja pantry. Lalu dia
berbalik dan merapikan wastafel.Siwon yang masih berdiri di
sana diam-diam menyunggingkan
bibirnya, Dia menatap punggung
Tiffany yang kini membelakanginya.
Sudah sangat lama dia tidak
diperhatikan seperti ini.
Setelah ibunya tiada, dan setelah Stella mengkhianatinya.Tidak ingin berpikiran yang
aneh Siwon segera duduk di kursi
pantry Dia meraih gelas kopi dan
menyesapnya dengan pelan, Dia menghirup aroma kopi itu benar-benar wangi Dan tidak
menyangka, jika kopi senikmat ini
adalah buatan Tiffany...Seketika wajah bantal itu
berubah dalam hitungan detik
Sekarang jauh lebih segar dan
cerah, Bahkan hanya ketika dia
melihat Tiffany menyiapkan
sarapan untuknya Dia meraih sandwich, lalu menggigitnya hingga mayonaise di dalam meluber keluar. Saat yang sama Tiffanyberbalik dan
meletakkan kotak tisu di atas meja
pantry..."Nanti kita berangkat jam
berapa?" tanya Tiffany dan menatap
pria itu, Karena seperti
permintaan Siwon dia harus
membiasakan diri."Jam tujuh tiga puluh," jawab pria itu
dengan simpul. Dia menatap ke
bawah, hendak menyingkirkan
piring kecil dari hadapannya.
Namun, detik kemudian Siwon
merasakan sebuah jari mengusap sudut bibirnya dengan lembut
Pria itu terpaku di tempat.Dia tidak bergerak, dan mulutnya
pun tidak mengunyah Hanya
bernafas saja, persis seperti
sebuah patung bernyawa."Ada sisa saos!" ucap
Tiffany yang tersenyum kecil lalu menjilat saos yang ada dijarinya, lalu
berbalik dan membelakangi Siwon.Deg! Deg
Seketika Siwon merasakan
debaran di jantungnya.
Pandangan pria itu terus tertuju
pada punggung Tiffany.Rasa apa ini? Kenapa debarannya semakin terasa?
Siwon menyentuh dadanya
sendiri dia merasakan detak
jantung yang tidak seirama
dengan denyut nadinya Dan dia
tampak panik sendiri...Buru-buru pria itu menyudahi sarapannya, dia harus
mandi untuk mengenyahkan rasa
aneh saat ini, Bisa-bisanya dia
gugup ketika Tiffany bersikap manis
seperti sekarang."O-"
Ucapan Tiffany berhenti, ketika
dia berbalik dan ternyata tidak
mendapati Siwon lagi di sana. Yaersisa hanya, kopi yang masih
penuh dan juga sandwich yang
sudah digigit setengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIFANY (SHARE FF from Internet)
RomanceIni adalah FF TBC (SIFANY) dari internet NC Oke Jadi harap kebijakannya dalam membaca dan TOLONG, aku MOHON MAAF jika aku secara tidak langsung meracuni otak para readers yang masih POLOS hehe aku MINTA MAAF... sekali lagi, ini hanya untuk usia...