——Author POV
Tiffany terbangun dari tidurnya saat hari mulai gelap. Matanya yang terasa sangat berat mencoba untuk menatap ke sekelilingnya. Dan ia menghela nafas panjang saat menyadari dirinya masih berada di rumah sakit. Sesuatu yang disesali Tiffany adalah yang terjadi padanya saat ini bukanlah sebuah mimpi. Tanpa sadar ia selalu berdoa dalam hati bahwa saat ini ia sedang berada di bawah alam sadarnya.
Tiffany menatap Siwon yang sedang tertidur saat ini. Ada sebuah selimut yang menutupi punggung lebar Siwon, dan Tiffany tidak tau siapa yang menaruhnya di sana. Wajah Siwon terlihat sangat lelah. Tiffany mengalihkan pandangannya dan menatap tangannya yang sedang digenggam oleh Siwon.
Dengan gerakan perlahan, Tiffany melepaskan genggaman tangan Siwon padanya. Setelahnya ia mengganti posisinya menjadi duduk dan berharap Siwon tidak terganggu dengan gerakannya barusan. Siwon hanya bergerak sedikit dan kembali terlelap.
Tiffany mengulurkan tangannya untuk menyentuh tangan Siwon yang terluka. Ia tidak tau bagaimana Siwon bisa mendapatkan luka tersebut. Apakah laki-laki itu berkelahi? Ataukah memukul sesuatu yang keras? Sebuah pikiran terlintas di kepala Yongri saat ini. Bahwa Siwon sudah memberikan pelajaran yang setimpal pada Kim Heechul.
Mengingat hal tersebut membuat Tiffany kembali tidak dapat menahan airmatanya. Ia harus kehilangan bayi yang belum sempat menatap dunia. Walaupun baru berusia beberapa bulan, Tiffany sangat menyayangi janin di dalam kandungannya. Karena janin itu hubungannya dengan Siwon menjadi semakin membaik. Dan karena janin itu, Siwon memiliki semangat untuk sembuh dari traumanya.
“Bayiku..” Tiffany mencoba untuk menahan isakannya.
Namun sekarang Tiffany telah kehilangan janin tersebut. Kehilangan dengan cara yang sangat menyakitkan dan tidak akan pernah bisa Tiffany lupakan seumur hidupnya. Ia bahkan harus kehilangan kesuciannya karena perbuatan Heechul. Tiffany sangat yakin bahwa Siwon akan sangat jijik padanya setelah tau apa yang dilakukan Heechul padanya.
Merasa tidurnya terganggu oleh suara isakan tertahan Tiffany, Siwon mulai bergerak tidak nyaman. Hingga beberapa saat kemudian laki-laki itu terjaga dengan sempurna. Siwon mengusap lehernya yang terasa sakit karena posisi tidurnya yang tidak nyaman. Selain itu punggungnya juga terasa sangat sakit.
Siwon menatap Tiffany dan terkejut saat melihat gadis itu menangis. Ia segera berdiri dan bergerak dengan panik. Siwon berpikir bahwa istrinya itu sedang kesakitan hingga membuatnya menangis. Laki-laki itu mengangkat tangannya dan hendak menyentuh Tiffany namun diurungkannya karena takut semakin menyakiti gadis itu. Namun di mata Tiffany, apa yang dilakukan Siwon barusan adalah karena laki-laki itu tidak mau menyentuhnya lagi.
“Apa ada yang sakit?” Tanya Siwon khawatir.
Tiffany tidak menjawab pertanyaan Siwon. Ia melipat kedua kakinya dan memeluknya. Menyembunyikan wajahnya di sana dan menangis dengan keras. Melampiaskan rasa sakit dan juga kesedihan yang sedang dirasakannya saat ini. Ia berharap Tuhan mau mengambil nyawanya sekarang juga.
Siwon menghela nafas panjang dan duduk di tepi tempat tidur. Jika Tiffany memang harus menangis untuk merelakan kepergian calon bayi mereka, maka Siwon akan membiarkan gadis itu melakukannya, sebanyak yang ia mau. Siwon hanya perlu menunggunya selesai menangis dengan setia.
“Menangislah. Menangislah sebanyak apapun yang kau mau, Miyoung-ah.” Kata Siwon menatapnya dengan sedih.
Tiffany mengikuti ucapan Siwon dan tangisannya semakin menjadi. Eunhyuk kembali datang karena mendengar tangisan gadis itu sampai keluar. Laki-laki itu menatap Siwon dan Tiffany dengan khawatir. Namun Siwon mengisyaratkan agar Eunhyuk keluar dan semuanya akan baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIFANY (SHARE FF from Internet)
Roman d'amourIni adalah FF TBC (SIFANY) dari internet NC Oke Jadi harap kebijakannya dalam membaca dan TOLONG, aku MOHON MAAF jika aku secara tidak langsung meracuni otak para readers yang masih POLOS hehe aku MINTA MAAF... sekali lagi, ini hanya untuk usia...