"Selamat Pagi, Nyonya Han, tidur Anda nyenyak?" sapa seorang cleaning service yang bertugas mengambil sampah dan membersihkan ruangan.
"Ah, Jung Ho-ya, tidurku nyenyak sekali. Aigo, kau sangat rajin ini masih pagi sekali, Nak." Balas Nyonya Han
"Ah, tidak juga, aku harus pagi-pagi karena aku harus mengantar adikku sekolahm Halmeoni. Oh, apa sampah dapurnya hanya segini?" tanya pria dengan seragam khas cleaning service, dengan nametag Han Jung Ho di dada kirinya.
"Ne, hanya segitu, sedikit kan? Aku sedang malas memasak kemarin"
"Ah, halmeoni harus menjaga kesehatan. Makanlah yang sehat, Halmeoni.."
"Ne, Ne, kau pria baik Jung Ho-ya, jaga kesehatanmu!"
"Ne, Halmeoni, aku pergi, semoga harimu menyenangkan.."
"Ya, kau tidak lelah apa menyapa terus menerus? Semua kamar di lantai ini selalu kau sapa." Tegur rekannya, yang tengah menyandarkan tubuhnya ke dinding di samping pintu apartemen. Dia juga sama-sama bekerja sebagai cleaning service.
"Yak, Kang Ryu Jin, menyapa mereka itu sangat menyenangkan! Aku suka berinteraksi dengan mereka, dan juga mungkin sapaan itu tak berarti apa-apa bagi segelintir orang, tetapi bisa jadi sangat berharga bagi orang lain! Cobalah!" jawab Jung Ho kepada rekannya, Ryu Jin
"Hah, sudahlah, cepat kita dorong troli sampah ini" ujar Ryu Jin
"Akhh" pekikkan suara itu mengalihkan pandangan Ryu Jin yang sedari tadi membereskan troli sampah itu, ia melihat kebelakang dan terejut menemukan temannya, Jung Ho yang sudah tidak sadarkan diri, dengan beberapa orang berpakaian hitam-hitam di belakangnya.
"Ya Ya! Tu-tuan..." Ryu Jin panik saat dua orang dari mereka bergerak ke arahnya.
"Tu-tunggu, siapa kalian? Apa kalian rentenir? Aigo, aku sudah melunaskan cicilan listrikku minggu lalu, aigo.." keluh Ryu Jin
"Boss?" salah seorang yang mengenakan pakaian serba hitam bertanya pada Alpha di tim mereka.
"Sumpal mulutnya"
"Baik!"
"A-a, jangan! Jangan! Aigo, aku betul betul sudah melun-Hhmmmppph"
"Bawa mereka ke gudang penyimpanan"
"Ye, Boss"
***
"Eum.. Eum.."
"Uuh.."
"Hhm?? Wae Ahra? Ah, uri Ahra sudah wangi dan sangat cantik. Sudah kenyang menyusunya tadi? Apa masih lapar?" tanya Tiffany kepada bayi perempuan berusia dua bulan lebih, yang gemuk dan terlihat sehat.
"Masih? Tidak?"
Sementara si Bayi, Ahra, hanya mengerjap-ngerjapkan matanya menanggapi pertanyaan Ibunya.
"Aigo, neomu kyeopta.." Tiffany menggelitik pelan tubuh mungil Bayinya, membuat Bayi montok itu tersenyum riang.
TING TONG
"Eo, nah, sekarang kau di sini dulu ya.." Tiffany meletakkan bayinya dengan perlahan ke dalam box bayinya yang berada di sudut kamarnya dengan Siwon, saat mendengar bunyi bel yang berdentang di depan pintu apartemennya.
"Ne, changkaman-yo" Tiffany berjalan lebih cepat mendekati interkom, dan kemudian muncul dua orang pria lengkap dengan seragam cleaning service-nya dan masker yang menutupi wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIFANY (SHARE FF from Internet)
RomanceIni adalah FF TBC (SIFANY) dari internet NC Oke Jadi harap kebijakannya dalam membaca dan TOLONG, aku MOHON MAAF jika aku secara tidak langsung meracuni otak para readers yang masih POLOS hehe aku MINTA MAAF... sekali lagi, ini hanya untuk usia...