“Ah, aku nanti saja. Oppa makanlah lebih dulu, aku masih harus
menyiapkan kebutuhan Oppa” Tiffany menjawab sambil tersenyum.
Tidak.
Itu hanya alasan.
Sudah lama sekali mereka tidak berada dalam satu ruang makan untuk makan bersama, semenjak kehadiran Yuri di apartemen ini. Dan Tiffany merasa canggung. Ia juga tak ingin menghancurkan selera makan Siwon karena melihatnya. Ia beranjak ke kamarnya.Bukan kamar utamanya , melainkan kamar yang belakangan ini ia tempati. Entahlah, Yuri hanya merasa tak pantas menempati kamar utama-nya dulu.
Kamar bersama Siwon-nya.
Ia masuk ke dalam kamar mandi dan menyembunyikan tangisnya disana
Tiffany sudah terbiasa mendapatkan rasa sakit dari Siwon.Tapi ia tak pernah mengeluh.
Rasa cintanya pada Siwonlah yang membuatnya bertahan.
Tapi, sampai kapankah itu? Sampai kapan ia tahan menghadapi Siwon? Menghadapi takdirnya? Dan rumah tangganya yang kian memburuk?
***
Siwon merasa segar selepas menyelesaikan olahraga pagi dan mandinya. Ia mengenakan pakaian yang telah disiapkan Hanna di atas tempat tidur mereka.
“Tempat tidur mereka”.
“Mereka”
Seberkas perasaan rindu menyerang relung hatinya. Ia bahkan baru menyadari jika selama 2 minggu ini Tiffany tak pernah lagi tidur bersamanya. Bagian sebelah kanan, yang biasa Tiffany tidur disana, kini selalu rapi setiap ia bangun pagi. Nyaris seperti tak tersentuh.
Setiap hari Ia selalu pergi pagi dan pulang malam, ia sibuk mengurusi tender perusahaan besar dan berskala internasional miliknya. Dan..
Ah.. YoonA juga sudah ikut membantu di sayap perusahaan yang berkembang dalam design dan interior bangunan, serta fashion. Sebut saja, Xa-Gyeo Group Interior.
'Astaga Choi Siwon, betapa brengseknya dirimu’ batin Siwon.
Sejak malam itu, dimana ia membawa Yuri ke apartemennya, menyuruh Tiffany tidur di kamar lain, dan meniduri Yuri di sini. Siwon langsung merasa bersalah. Terlebih mengingat kemarin, Tiffany yang dengan tulus menjaganya dan mengobatinya.
Ia pun melangkahkan kakinya ke dapur, ia mengira Tiffany sedang makan di sana.
Tapi.. tidak ada siapapun di sana. Ia hanya melihat semangkuk bubur dengan uap panas yang masih mengepul dengan secangkir ocha di sebelahnya, serta satu pil obat dan satu pil vitamin yang diletakkan di atas piring kecil.
Pasti Tiffany yang melakukannya.
Tentu saja, memang siapa lagi yang ada di rumahmu Tuan Choi?
Tapi tunggu, Siwon tertegun, mengapa hanya ada satu mangkuk bubur? Apa isterinya sudah makan? Ia bahkan tak melihat mangkuk di tempat pengeringan piring. Hanya panci sup –yang Tiffany pakai sebagai wadah untuk membuat bubur-, talenan, pisau, dan sendok soup.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIFANY (SHARE FF from Internet)
RomanceIni adalah FF TBC (SIFANY) dari internet NC Oke Jadi harap kebijakannya dalam membaca dan TOLONG, aku MOHON MAAF jika aku secara tidak langsung meracuni otak para readers yang masih POLOS hehe aku MINTA MAAF... sekali lagi, ini hanya untuk usia...