–—–
Author POV
—Flashback—
Siang itu, Siwon kecil sedang bermain bola kesayangannya di halaman belakang rumah mewahnya. Cahaya matahari yang terik tidak membuatnya merasa kepanasan ataupun gerah. Beberapa kali Siwon kecil menendang bolanya ke gawang yang memang berada di sana. Tidak setiap tendangan bola tersebut memasuki gawang. Namun bukan berarti hanya sedikit saja bola yang masuk ke dalam gawang. Siwon kecil akan melompat-lompat sendiri apabila bola yang ditendangnya mencetak gol. Bocah berusia 9 tahun itu memiliki cita-cita menjadi pemain sepak bola yang hebat dan tentu saja terkenal.
Terlahir sebagai keluarga kaya dan disegani oleh banyak orang membuat Siwon kecil harus puas bermain seorang diri. Selain karena banyak anak-anak seusianya yang merasa takut untuk bermain dengannya, orangtuanya juga melarang keras Siwon kecil bergaul dengan sembarang orang. Itulah menjadi penyebab Siwon kecil hanya bisa bermain di halaman belakang rumahnya yang luas.
“DIMANA ANAK SIAL ITU?!”
Siwon kecil menghentikan kegiatannya yang sedang menendang bola saat mendengar sebuah teriakan yang cukup memekakkan telinganya. Ia yakin suara itu berasal dari dalam rumah, hingga membuat Siwon kecil menatap pintu yang menghubungkan halaman belakang dan rumahnya. Bocah itu segera mengambil bolanya dan memeluknya. Menatap ke kanan dan kiri untuk mencari tempat persembunyian. Ia harus bersembunyi jika tidak ingin mendapati luka baru. Luka di pelipis kirinya saja belum sembuh seratus persen, dan ia tidak boleh menambah lukanya. Karena itu akan membuat guru disekolahnya bertanya-tanya mengenai luka tersebut.
Siwon kecil melihat sebuah pohon yang tidak terlalu besar, yang berada di halaman tersebut. Masih dengan memeluk bolanya, ia menghampiri pohon itu dan bersembunyi di sana. Ia hanya berharap pohon tersebut dapat menyembunyikan tubuh tinggi kurusnya.
“KELUAR KAU ANAK SIAL!” Tubuh Siwon kecil bergetar pelan seiring dengan suara teriakan yang semakin terdengar. Menandakan sang pemilik suara sudah berada dekat dengan tempatnya berada sekarang. Memberanikan dirinya, Siwon kecil mencoba mengintip dari balik pohon yang saat ini menjadi tempatnya bersembunyi.
“Oppa, aku mohon jangan seperti ini. Itu bukan salah Siwon, oppa. Anak itu tidak bersalah.” Siwon kecil dapat melihat sang ibu sedang menahan tubuh seorang pria berusia pertengahan 40. Seorang pria yang sering disebut Siwon kecil sebagai appa.
“Menyingkir dari hadapanku! Anak sial itu yang menyebabkan ini semua. Dasar anak sial!” Pria itu mendorong tubuh Hyemi hingga membuat wanita cantik itu tersungkur di halaman belakang. Siwon kecil menatap itu semua dengan kedua tangannya yang terkepal. Ia tidak pernah suka jika Hyemi disakiti oleh pria itu. Tetapi Siwon kecil tidak memiliki banyak keberanian untuk melindungi Hyemi.
Pria itu mulai mencari ke setiap sudut halaman belakang rumah untuk menemukan keberadaan Siwon kecil. Ia tau anak tunggalnya itu berada di sana dan sedang bersembunyi. Mata pria itu terhenti pada sebuah pohon yang ternyata tidak dapat menyembunyikan tubuh Siwon kecil secara keseluruhan. Amarah pria itu semakin menjadi saat menemukan keberadaan Siwon kecil yang dipanggilnya ‘anak sial’.
“Disini kau rupanya, anak sial!” Pria itu segera mendekati pohon tersebut dan menarik tubuh Siwon keluar dari sana. Pria itu tidak peduli dengan tubuh Siwon kecil yang sudah bergetar hebat karena rasa takutnya. Ia malah menghempaskan tubuh Siwon kecil hingga tersungkur di tanah. Pria itu merebut bola yang masih di peluk Siwon kecil dan melemparnya entah kemana.
“Kau mau menjadi pemain sepak bola, huh? Jangan bermimpi! Kau hanya anak pembawa sial!” Pria itu mulai menendangi tubuh Siwon kecil.
“Lagi-lagi proyek yang aku tangani gagal dan aku kehilangan uang triliunan won! Ini semua karena kau!” Tidak puas dengan menendang, pria itu juga menginjak tubuh Siwon kecil tanpa belas kasihan. Tidak ada yang dapat Siwon kecil lakukan selain melindungi kepalanya agar tidak mendapat pukulan dari pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIFANY (SHARE FF from Internet)
Roman d'amourIni adalah FF TBC (SIFANY) dari internet NC Oke Jadi harap kebijakannya dalam membaca dan TOLONG, aku MOHON MAAF jika aku secara tidak langsung meracuni otak para readers yang masih POLOS hehe aku MINTA MAAF... sekali lagi, ini hanya untuk usia...